Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dikira Babi Ngepet, Warga Buru Babi Hutan yang Berkeliaran di Pasar Pedotan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: arahjatimcom

BANYUWANGI – Warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, digegerkan dengan munculnya seekor babi hutan berukuran cukup besar yang berkeliaran di area Pasar Pedotan, Kamis (9/1/2020) sekitar Pukul 11.00 WIB.

Sontak warga ramai-ramai memburu babi hutan tersebut untuk dibunuh. Warga mengira babi hutan tersebut merupakan “babi ngepet” atau babi jadi-jadian.

Dilansir dari arahjatimcom, dalam rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang tersebar di media sosial (Medsos), terlihat babi hutan itu tiba-tiba masuk ke dalam toko bangunan di kawasan pasar saat beberapa pelanggan sibuk berbelanja.

Tak ayal, munculnya babi hutan membuat pelanggan dan pemilik toko berhamburan lari ketakutan untuk mencari tempat yang dianggap aman.

Babi hutan yang tampak kebingungan itu lantas mengacak-acak isi toko dan masuk ke salah satu ruangan toko untuk mencari tempat persembunyian.

Namun, aksi pelarian babi hutan terhenti setelah hewan hutan itu terdesak di dalam toko dan berhasil di tangkap oleh warga kemudian dibunuh agar tidak melukai warga.

Sementara itu, menurut keterangan warga, babi tersebut ternyata bukanlah babi ngepet atau babi jadi-jadian. Melainkan hewan liar dari hutan Gunung Srawet, di Kecamatan Siliragung yang turun gunung untuk mencari makan.

“Kejadiannya sekitar jam setengah 12 siang, warga sekitar pasar ramai-ramai mau menangkap hewan liar, yang awalnya dikira babi ngepet atau babi jadi-jadian,” kata Sujoko, Sekcam Bangorejo.

“Kita enggak tahu itu babi hutan sungguhan atau babi ngepet. Yang jelas hewan liar itu sudah mati saat ramai-ramai diburu warga. Namun saya kira itu hanyalah babi hutan dari Gunung Srawet yang turun gunung untuk mencari makan, kebetulan saja babi hutan itu larinya ke pasar,” imbuhnya.

Babi hutan yang masuk pasar tersebut sempat menabrak warga. Beruntung tidak sampai melukai warga di sekitar pasar.

Akibat aksi ulah babi hutan yang mengacak-acak isi toko, pemilik toko mengalami kerugian materiil jutaan rupiah lantaran beberapa barang yang ada di dalam toko mengalami kerusakan.

Babi hutan yang mati sempat jadi tontonan warga. Agar tidak menimbulkan penafsiran macam-macam, oleh warga sekitar bangkai babi hutan langsung dikubur di kawasan hutan Gunung Srawet.