TEGALSARI – Angin puting beliung kembali menghajar perumahan warga. Kali ini, giliran warga di Dusun Polean, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari yang menjadi korban. Dalam bencana alam itu, sedikitnya 12 rumah milik warga rusak berat.
Dari 12 rumah milik warga yang rusak di terjang angin putting beliung pada pukul 15.00 itu, semuanya berada di wilayah RT 1 dan RT 2 di RW 7, Dusun Polean, Desa Tamansari. “Saat ada angin putting beliung itu sedang hujan deras dan angin besar,” terang Kepala Desa Tamansari, Sucipto.
Menurut Sucipto, hujan di desanya itu mulai turun sekitar pukul 14.30. Baru pada pukul 15.00, ada angin yang cukup besar hingga menyebabkan belasan rumah milik warga rusak berat. “Yang rusak itu umumnya di bagian belakang,” katanya.
Untungnya tidak ada korbn jiwa dalam kejadian itu. Tapi rumah warga yang diterjang angin lesus itu rusak cukup berat hingga total kerugian sekitar Rp. 75 juta. “Yang rusak itu umumnya di bagian dapur,” ujarnya. Sucipto mengungkapkan angin putting beliung yang menerjang perumahan itu baru kali pertama terjadi. Sebelumnya, meski turun hujan deras dan angin besar, tidak sampai menimbulkan kerusakan.
“Bencana alam hingga merusak rumah warga baru kali ini,” terangnya. Untuk mengantisipasi adanya angin susulan, pihaknya telah minta pada warga untuk melakukan pemangkasan dan penebangan pohon yang dianggap membahayakan di sekitar rumah warga.
Tidak hanya itu, pagi ini pemerintah desa bersama Linmas dan warga akan melakukan gotong royong membersihkan sisa kerusakan di rumah milik warga. “Besok kita akan kerja bakti, bersih-bersih bersama,” ucapnya. Kepala BPBD Banyuwangi, Kusiyadi melalui kepala Bidang (Kabid) Kedarurratan, Eka Muharam, mengatakan terkait musibah di Dusun Polean, Desa Tamansari itu masih terhitung kerusakan ringan. Forpimka Tegalsari sudah melakukan tinjau di lapangan.
“Pak camat bersama Forpimka sudah ke lokasi,” jelasnya. Untuk normalisasi di lapangan, terang dia, rencananya akan dilakukan pagi ini. “Hari ini (kemarin) belum bisa dilakukan normalisasi karena cuaca dan personel yang belum memungkinkan,” ungkapnya. (radar)