Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Dituduh Mencuri, Lima Anak Dianiaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dituduhSRONO – Lima anak asal Dusun Kertosono, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, menjadi korban penganiayaan seorang warga. Mereka adalah Dedi Kurniawan, 14, Muhamad Yunus, 14, Bayu Fahmi, 15, Farhan Aziz, 14, dan Rubi Arrizal, 17. Kelima korban itu dituduh hendak mencuri ayam milik warga berinisial MS, 40. Pria itulah yang diduga menganiaya lima bocah tersebut.

Diperoleh keterangan, dugaan penganiayaan itu terjadi pukul 20.30 Rabu kemarin (12/6). Awalnya, lima bocah itu cangkrukan di depan rumah MS. Tempat itu memang sering digunakan nongkrong kalangan remaja bermain karambol. Tetapi, tempat tersebut malam itu sedang sepi. Selain itu, toko milik MS juga sudah tutup Meski begitu, kelima bocah itu tetap cangkruk di depan rumah tersebut. Nah, niat kongkow-kongkow itu justru berujung penganiayaan.

Ceritanya, salah satu dari bocah itu memindah sepeda onthel ke atas sebuah tobos milik pelaku. Tanpa sepengetahuan korban, ternyata di dalam tobos itu ada ayam yang sedang angkrem. Beberapa saat kemudian, sepeda onthel milik MS itu roboh lantaran tersenggol. Terjadilah suara gaduh. Nah, suara itu terdengar MS dan akhirnya dia keluar rumah. Tanpa bertanya, MS langsung menghakimi kelima anak itu. Bahkan, anak-anak tersebut juga dipukul menggunakan pentungan.

Salah seorang korban pemukulan, Dedi Kurniawan mengatakan, dirinya tidak diberi kesempatan menjelaskan duduk permasalahan. Tiba-tiba pelaku keluar rumah dan langsung memukul mereka. ‘’Saya dipukul pakai kayu tiga kali di pelipis kanan,” ungkapnya. Dirinya dan teman-temannya dituduh mencuri ayam di dalam tobos itu. Padahal, itu sama sekali tidak benar. ‘’Saya yang pertama kali dipukul.  Saya dan teman-teman hanya kumpulkumpul seperti biasa. Ini mata kanan saya masih sakit,” terang siswa kelas VIII SMP itu.

Korban pemukulan lain,  Muhamad Yunus, mengaku punggungnya dipukul menggunakan kayu mahoni. Meski mendapatkan perlakuan kasar, tapi mereka tidak melawan orang tua tersebut. ‘’Ini bekas pukulan di punggung saya masih merah,” katanya. Lain hal dengan yang dialamiBayu Fahmi. Siswa yang baru lulus SMP itu dipukul di bagian rusuk kanan. ‘’Kalau saya dipukul menggunakan bambu,’’ katanya. Farhan Aziz, korban lain, menceritakan dirinya dipukul di kepala bagian belakang.

Siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Sempu itu dipukul menggunakan pelepah pohon kelapa. ‘’Saya dipukul menggunakan bongkok,” terangnya. Korban lain, Rubi Arrizal, meringis kesakitan lantaran dipukul dan ditendang. Diatidak bisa melawan perlakuan kasar pelaku tersebut. ‘’Wajah saya kena tendang,” aku pelajar yang baru lulus SMA itu. Kasus penganiayaan itu akhirnya didengar para orang tua masing-masing.

Para orang tua mereka pun tidak terima danmelaporkan kasus tersebut ke polisi. ‘’Setelah dipukuli, kami langsung lapor polisi,’’ ungkap Abdul Hadi, orang tua Dedi Kurniawan, kemarin. Dia menjelaskan, putranya sudah meminta visum et repertum ke dokter. Atas kasus tersebut, para orang tua korban menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. “Tadi malam ramai sekali. Orang-orang mau ngeluruk rumah pelaku, tapi saya cegah,” ujar Abdul Hadi.

Menurut dia, MS harus segera diproses hukum atas perbuatannya itu. Sebab, para korban masih tergolong anak di bawah umur. ‘’Pelaku harus segera ditangkap,” desaknya. Kapolsek Srono AKP Jodana Gunani melalui Kanitreskrim Bripka Sunarto menjelaskan, pihaknya masih memeriksa  para korban. ‘’Ini kita masih periksa korban. Pelaku masih kita cari,” tandas Sunarto. (radar)

Kata kunci yang digunakan :