Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Diwarnai Bakar Ban, Serta Teriakan “Bakar!!” Saat Massa Mendatangi Gardu Induk PLN Banyuwangi. Semua Itu Dalam Simulasi Tanggan Darurat

diwarnai-bakar-ban,-serta-teriakan-“bakar!!”-saat-massa-mendatangi-gardu-induk-pln-banyuwangi.-semua-itu-dalam-simulasi-tanggan-darurat
Diwarnai Bakar Ban, Serta Teriakan “Bakar!!” Saat Massa Mendatangi Gardu Induk PLN Banyuwangi. Semua Itu Dalam Simulasi Tanggan Darurat
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) – UPT Probolinggo menggelar simulasi tanggap darurat, unjuk rasa anarkis dan kebakaran di Gardu Induk (GI) 150kV Banyuwangi, Sabtu (4/5/2024).

Simulasi digelar bersama aparat Kepolisian, Damkarmat Banyuwangi dan seluruh stakeholder terkait.

Dalam simulasi menggambarkan adanya aksi demo dengan dua tuntutan.

Pertama menuntut  agar listrik segera dinyalakan dan yang kedua adalah serta salah satu keluarga yang menyebabkan listrik padam karena bermain layang – layang segera dibebaskan.

Sebelumnya petugas keamanan mendapati dan mengamankan beberapa orang yang kedapatan bermain layang-layang didekat Gardu Induk dan mengakibatkan terjadinya hubungan pendek. 

Simulasi itu, menggambarkan para pendemo melakukan orasi yang berujung anarkis hingga melakukan aksi bakar ban.

Dengan sigap petugas PLN yang berjaga menghubungi tim Damkarmat Banyuwangi untuk memadamkan api.

Simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menyambut World Water Forum (WWF) yang digelar pada 18 hingga 25 Mei mendatang di Bali.

“Simulasi ini menggambarkan kondisi di lapangan yang kemungkinan terburuk terjadi, sehingga kita siap menghadapi semua kemungkinan terjadi,” ujar K3L Kam Kantor Induk UIT JBM, Jojon Budi Hartono.

Jojon mengatakan, simulasi dilakukan juga tentunya dapat melatih seluruh personel baik dari PLN maupun TNI-Polri.

Serta, menggambarkan sinergitas yang baik seluruh stakeholder.

“Jadi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita semua sudah siap,” katanya.

Jojon berharap, sinergitas PLN dengan seluruh stakeholder bisa terus terjalin dengan baik.

Sehingga, bisa bergandeng tangan dalam mengamankan instalasi listrik.

Dikarenakan, instalasi listrik masuk menjadi objek vital nasional.


Page 2

“Instalasi listrik ini tentunya mendukung seluruh kegiatan masyarakat, jadi jika ada gangguan tentunya dapat merugikan masyarakat sendiri,” terangnya.

Team Leader K3 dan Kam UPT Probolinggo, Akhmad Junaedi menegaskan, jika simulasi yang dilakukan merupakan persiapan pengamanan jaringan listrik ke Bali.

Dikarenakan, adanya kegiatan WWF yang digelar di Bali.

“Tentunya kita mendukung seluruh kegiatan nasional yang sering dilaksanakan di Bali, salah satunya kegiatan WWF yang akan digelar pada 18 hingga 25 Mei mendatang,” jelasnya.

Kasat Pam Obvit Polresta Banyuwangi, Kompol Subandi menambahkan, bahwa setiap orang yang menjadi penyebab gangguan kelistrikan tentunya dapat dikenakan Undang-undang Republik Indonesia (UURI) nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.

“Jadi masyarakat yang menjadi penyebab gangguan bisa dikenakan ancaman penjara paling lama lima tahun dan bisa dikenakan denda Rp 2,5 Miliar,” tegasnya.


Page 3

RadarBanyuwangi.id – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) – UPT Probolinggo menggelar simulasi tanggap darurat, unjuk rasa anarkis dan kebakaran di Gardu Induk (GI) 150kV Banyuwangi, Sabtu (4/5/2024).

Simulasi digelar bersama aparat Kepolisian, Damkarmat Banyuwangi dan seluruh stakeholder terkait.

Dalam simulasi menggambarkan adanya aksi demo dengan dua tuntutan.

Pertama menuntut  agar listrik segera dinyalakan dan yang kedua adalah serta salah satu keluarga yang menyebabkan listrik padam karena bermain layang – layang segera dibebaskan.

Sebelumnya petugas keamanan mendapati dan mengamankan beberapa orang yang kedapatan bermain layang-layang didekat Gardu Induk dan mengakibatkan terjadinya hubungan pendek. 

Simulasi itu, menggambarkan para pendemo melakukan orasi yang berujung anarkis hingga melakukan aksi bakar ban.

Dengan sigap petugas PLN yang berjaga menghubungi tim Damkarmat Banyuwangi untuk memadamkan api.

Simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menyambut World Water Forum (WWF) yang digelar pada 18 hingga 25 Mei mendatang di Bali.

“Simulasi ini menggambarkan kondisi di lapangan yang kemungkinan terburuk terjadi, sehingga kita siap menghadapi semua kemungkinan terjadi,” ujar K3L Kam Kantor Induk UIT JBM, Jojon Budi Hartono.

Jojon mengatakan, simulasi dilakukan juga tentunya dapat melatih seluruh personel baik dari PLN maupun TNI-Polri.

Serta, menggambarkan sinergitas yang baik seluruh stakeholder.

“Jadi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita semua sudah siap,” katanya.

Jojon berharap, sinergitas PLN dengan seluruh stakeholder bisa terus terjalin dengan baik.

Sehingga, bisa bergandeng tangan dalam mengamankan instalasi listrik.

Dikarenakan, instalasi listrik masuk menjadi objek vital nasional.

Exit mobile version