Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dorong Anggaran Infrastruktur Pedesaan Meningkat

Irwan Setiawan
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Irwan Setiawan

BANYUWANGI – Pertumbuhan sektor pertanian di Jawa Timur (Jatim) jauh tertinggal dibanding sektor lainnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi Jatim sudah jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menunjukkan masih adanya ketimpangan di Jatim. Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan tiga, Irwan Setiawan, saat bertemu dengan sejumlah kelompok tani di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi pekan lalu.

Pertumbuhan sektor pertanian hanya mencapai 2,6 persen. Lambannya pertumbuhan sektor pertanian tentu saja berdampak pada upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, mestinya pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten punya grand design dalam memajukan sektor pertanian. Dalam pertemuan dengan para kelompok tani tersebut, terungkap bahwa modernisasi pertanian belum menyentuh seluruh kelompok tani.

Buktinya, masih ada kelompok tani yang belum memiliki traktor, cultivator, dan sebagainya. Petani juga mengeluhkan harga komoditas yang selalu rendah saat panen raya. Seperti jagung. Terkait hal ini, Irwan menyikapi, mestinya pemerintah provinsi dan daerah berperan melakukan intervensi agar para petani mendapatkan perlindungan harga pasar.

Selain itu, pemerintah juga punya peran untuk mendorong daerah maju dengan potensinya. “Misalnya Bondowoso dengan budidadaya kopi, Banyuwangi padi, Situbondo jagung, dan sebagainya,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, lanjut Irwan, petani juga mengeluhkan sarana infrastruktur jalan usaha tani yang menghambat mereka dan membuat mahalnya biaya operasional. “Terkait hal ini, kita akan mendorong agar anggaran pemerintah untuk infrastruktur pedesaan dapat ditingkatkan,” tandasnya.

Peran penyuluh pertanian juga termasuk yang disoroti para kelompok tani. Mereka meminta agar para penyuluh lebih profesional. Sehingga dapat membantu mereka. Ini merupakan pemikiran positif yang harus direspon oleh pemerintah daerah. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi bahwa atas peran petani, Jatim dapat menyumbang surplus beras nasional. “Peran kelompok tani memiliki peran strategis termasuk melindungi petani dari tengkulak,” ujarnya.

Selain bertemu dengan para kelompok tani, Irwan juga sempat bertemu dengan ibu-ibu muslimat NU dalam peringatan 1 Muharram dan Santunan anak yatim di Wongsorejo. Irwan menyatakan, kunjungan ke daerah rutin dilakukan setiap bulan untuk mengetahui secara langsung apa yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah di daerah. (radar)