Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dorong Peningkatan Kualitas Aparatur Desa, Bupati Berikan Kuliah Umum di IAI Ibrahimy Genteng

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bupati-banyuwangi-abdullah-azwar-anas-saat-memberikan-kuliah-perdana-bagi-aparatur-desa-di-iai-ibrahimy-banyuwangi

GENTENG – Pemkab Banyuwangi terus berupaya meningkatkan kualitas aparatur desa, di antaranya dengan mendorong para perangkat desa untuk mengikuti program pendidikan peningkatan kader desa yang diselenggarakan di Institut Agama Islam  (IAI) Ibrahimy Genteng.

Program pendidikan peningkatan kader desa itu resmi dibuka Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.Bupati Anas juga sekaligus memberikan kuliah umum di auditorium  KHR Asyad Syamsul Arifin, IAI Ibrahimy Genteng, kemarin (4/10).

“Peningkatan kualitas itu harus dilakukan seiring dengan mutu peningkatan layanan di tingkat  desa, seperti penerapan layanan berbasis internet. Smart kampung saya optimal, pelayanan masyarakat harus lebih bagus,” katanya.

Bupati Anas berharap aparatur desa yang mengikuti pendidikan di IAI Ibrahimy dengan subsidi  dari kampus dan kas desa, bisa mengoptimalkan waktu dan materi perkuliahan dengan baik. “Harapan saya, teman-teman bisa optimal, perangkat desa bisa lebih bagus,  delapan semester bisa dimaksimalkan,” harapnya.

Anas menyinggung peningkatan kualitas itu, sesuai dengan prioritas  program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian desa melalui ekonomi kreatif.  Target kita di tahun 2017 mendorong ekonomi kreatif berbasis desa, ekonomi di tingkat desa bisa lebih terkoneksi dengan buyer di luar,” ucapnya.

Dengan mengikuti pendidikan ini, Anas meminta aparatur desa  ini dibekali dengan sejumlah materi  yang berkaitan dengan pemanfaatan internet. “Saya minta nanti ada materi internet marketing, IT dan e-village  budgeting,” cetusnya.

Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Moh. As’adi.  M.Si, menyampaikan saat ini dari 240 desa di Kabupaten Banyuwangi baru sekitar 120 desa yang mengirimkan  aparatur desa untuk mengikuti   pendidikan. Para peserta itu, berasal dari 14 kecamatan yang sebagian  besar berasal dari kawasan utara.

“Masih separo yang ikut,” katanya. Dalam perkuliahan nanti, pihaknya akan menggandeng in-  stansi yang benar-benar berkompeten dalam pemberdayaan desa, seperti kalangan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Institute for Research and Empowerment  (IRE) Jogjakarta.

Rektor IAI Ibrahimy, H. Kholilur  Rahman, mengatakan program  ini merupakan inisiatif kampus  bersama Pemkab Banyuwangi  dalam peningkatan mutu pelayanan desa, melalui pengembangan  SDM masyarakat. Selain itu, bentuk nyata kerja sama dalam pendidikan  ini, adanya subsidi dari kampus  dan subsidi dari desa untuk biaya   kuliah delapan semester.

“Biaya sekitar Rp 14 juta, kampus memberi subsidi Rp 4 juta, lainnya subsidi dari desa,” ungkapnya.  Sementara itu, kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Banyuwangi, Zein Kostolani, mengaku mendorong aparatur desa mengikuti program  ini untuk meningkatkan kapasitas   dan kualitas diri.

“Kita sampaikan yang belum S1 biar meningkatkan kapasitas,” katanya.  Hanya saja, lanjut dia, pihaknya  tidak bisa memaksa karena dinamika yang dihadapi desa berbeda. Selain itu, kemungkinan desa  dalam waktu dekat masih memprioritaskan kebutuhan lain. “Desa mungkin masih mengatur anggaran, jadi tergantung desa,” jelasnya. (radar)