Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Jam Macet Total

PANJANG: Deretan antrean kendaraan akibat kecelakaan dua bus pariwisata di Jalan Raya Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PANJANG: Deretan antrean kendaraan akibat kecelakaan dua bus pariwisata di Jalan Raya DesaBengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.
PANJANG: Deretan antrean kendaraan akibat kecelakaan dua bus pariwisata di Jalan Raya Desa
Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.

Antrean Kendaraan Sepanjang 5 Kilometer

WONGSOREJO – Tabrakan beruntun antara dua bus pariwisata PO Trans Utama, PO Ardiansyah, dan Toyota Avanza di jalan raya Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, mengakibatkan kemacetan. Antrean panjang kendaraan terjadi di sepanjang jalur utama Banyuwangi – Situbondo dini hari kemarin (30/12). Jalan raya Desa Bengkak itu macet karena bus PO Trans Utama melintang menutup badan jalan.

Hampir dua jam lamanya, jalur jalan nasional itu tidak bisa dilewati kendaraan. “Orang yang ingin melihat bus yang tabrakan, membuat sisa jalan penuh kendaraan,” cetus Syaiful, salah satu warga Banyuwangi yang berada di lokasi kejadian. Kecelakaan yang menyebabkan tiga korban tewas seketika, tiga korban kritis, dan 18 lainnya mengalami luka-luka itu sebenarnya terjadi pukul 02.00 .

Antrean Kendaraan Sepanjang 5 Kilometer  Bus yang melintang menutup jalan itu baru bisa dievakuasi sekitar pukul 05.30. “Bus terpaksa kita tarik dengan truk yang melintas,” terang Kapolsek Wongsorejo Iptu Edy Purwanto kemarin. Saking lamanya jalan tertutup bus, membuat antrean kendaraan cukup panjang. Untuk wilayah utara dari lokasi kejadian, deretan kendaraan panjangnya sekitar tiga kilometer.

Sedang dari arah selatan, panjang antrean kendaraan mencapai empat kilometer. “Jalan kita buat  satu arah dengan buka-tutup,” terangnya. Menurut Kapolsek Edy, sekitar pukul 12.00 siang kemarin, jalan di lokasi kejadian sudah bisa dipakai untuk dua arah meski sebagian harus melintas di luar badan jalan. Tapi pukul 13.30, terpaksa dibuat satu arah lagi dengan cara buka-tutup karena turun hujan deras. “Kita khawatir jalan tanahnya ambles, maklum sepanjang tepi jalan tersebut baru saja diuruk tanah,” sebutnya.

Saat dihubungi pukul 15.30 sore kemarin, Kapolsek Edy menyebut, antrean kendaraan masih belum terurai. Kendaraan yang ingin ke arah Banyuwangi atau Situbondo, terpaksa harus berjalan merayap. Jalur poros di lokasi tersebut diterapkan satu arah dengan sistem buka-tutup. “Ini belum selesai, masih banyak kendaraan yang antre,” ujarnya sore kemarin.(radar)