Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Jamaah Asal Genteng Berpulang

Jamaah calon haji dari KBIH Khoiru Ummah berdoa bersama usai melempar Jumrah, Minggu kemarin (3-8).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Jamaah calon haji dari KBIH Khoiru Ummah berdoa bersama usai melempar Jumrah, Minggu kemarin (3-8).

MAKKAH – Jumlah jamaah haji Banyuwangi yang meninggal terus bertambah. Kemarin (3/9) dua jamaah dikabarkan wafat saat berada di Mina. Mereka adalah Timah Binti Misnawan, 63, warga Dusun Krajan RT 03/RW 09 Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dan Romaidah binti Mujakno,56, warga Jalan Ringgit RT 06/ RW 02 Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Timah wafat saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Al Wadi Mina pada pukul 09.10 Waktu Arab Saudi (WAS), Minggu (3/9). Sedangkan Romaidah meninggal dunia pukul 11.00 WAS di Rumah Sakit Al Wadi Mina.

Kepergian dua jamaah perempuan tersebut menambah daftar panjang JCH Banyuwangi yang meninggal di Tanah Suci. Sebelumya, empat orang lebih dulu dipanggil Alah SWT. “Kedua almarhumah sudah mendapatkan perawatan petugas kesehatan. Bahkan juga sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat. Tapi takdir berkehendak lain. Semoga haji almarhumah diterima Allah SWT,” ujar Ketua Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), Joni Subagio.

Sebelum meninggal, Timah mengalami koordiadenik shock. Saat berada di Arafah sudah pernah masuk Tim Gerak Cepat (tim kesehatan yang menangani kondisi darurat pasien). Bahkan, saat berada di Arafah juga pernah masuk Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arafah, sempat membaik.

Sehari tiba di Mina, penyakit bawaan Timah dari tanah air kembali kambuh. Hingga akhirnya Timah dilarikan ke Al Wadi Hospital Mina dan nyawanya tidak tertolong. “Beliau wafat setelah sehari mendapatkan perawatan dari rumah sakit Al Wadi,” jelas syafaat, ketua kloter 37.

Sementara untuk (alm) Romaidah saat di Arafah juga mendapatkan perawatan khusus karena penyakitnya kambuh. Untuk mempermudah perawatan, dijadikan satu tenda dengan petugas.

Sehari setelah berada di Mina, penyakibat penyakit bawaan Romaidah kambuh. Oleh dokter kloter akhirnya dirujuk ke Al Wadi Hospital Mina dan wafat sehari setelah dirawat. Sementara itu, tim peliput haji Jawa Pos Radar Banyuwangi, Zuroida lmawan melaporkan, setengah dari jamaah kloter 37 memilih langsung ke hotel daripada ke tenda maktab.

Hal itu mengingat camp maktab yang ditempati jamaah kloter 37 berada paling ujung di Mina. Sehingga, mereka harus jalan kaki sepanjang 5 Km untuk bisa sampai di pintu masuk Jamarot.

Sedangkan jarak tempuh dari hotel ke Jamarot justru lebih dekat, berkisar antara tiga kilometer. “Karenanya banyak jamaah yang langsung berjalan ke hotel daripada kembali ke tenda maktab di Mina,” kata Zuroida.

Berhubung transportasi bus selawat kembali disediakan mulai pukul 09.00 WAS maka jamaah yang telah melaksanakan nafar tsani berkemas dulu dengan kembali ke hotel. Mereka berangkat melontar jumroh dari hotel. Hal itu sangat menguntungkan jamaah, karena jarak hotel ke lamarot lebih dekat, daripada jarak tenda ke Jamarot. (radar)