Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Dua Jempol tuk Slankers BWI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

duajempolBANYUWANGI – Konser perdana grup musik Slank dalam rangkaian tour bertajuk Red Mild Road to 30th Slank Anniversary di Banyuwangi berlangsung spektakuler Selasa malam (30/4). Ekspektasi tinggi yang di sematkan kepada para Slankers (sebutan fans Slank) Banyuwangi pun terbayar lunas. Betapa tidak, kehormatan menjadi tuan rumah pertama rangkaian tour dalam rangka ulang tahun ke-30 grup musik yang bermarkas di Gang Potlot, Jakarta, itu mereka imbangi dengan sambutan meriah tapi tanpa kericuhan.

Konser yang berlangsung di lapangan barat Stadion Diponegoro, Ba nyuwangi, itu diawali dengan penampilan grup band pembuka hasil binaan Ridho Slan Grup musik yang juga bernaung di bawah bendera Pulau Biru Production tersebut mem bawakan sejumlah lagu hits Slank, di antaranya “Reaksi Kimia”, “Generasi Biru”, “Kupu Liar ku”, dan sejumlah lagu lain. Sekitar pukul 21:00, tiba-tiba lampu panggung padam. Ternyata itu hanyalah “akal-akalan” untuk mengejutkan belasan ribu Slankers yang memadati are na konser.

Sebab, beberapa de tik berselang, tiba-tiba muncul siluet pria yang berdiri tepat di tengah panggung. Sejurus kemudian, pria itu bernyanyi solo membawakan lagu “Bidadari Penyelamat”. Se ketika, penonton berteriak, “Bimbim!” Benar saja, begitu lampu di nyalakan, terbukti bahwa pria yang bernyanyi solo tersebut adalah Bim bim, drummer Slank. Usai Bimbim bernyanyi solo, empat personel Slank yang lain, yakni Kaka (vokalis), Ridho (gitaris), Abdee (gitaris), dan Ivan (bassist), berjalan dari sisi kanan belakang panggung.

Mereka berlima langsung menggebrak dengan lagu berjudul “Bangbang- tut”. Penonton pun sontak ber jingkrak mengikuti irama lagu yang cukup menghentak tersebut. Antusiasme penonton semakin menjadi saat sejumlah lagu hits lain, seperti “Gara-gara Kamu”, “Orkes Sakit Hati”, “Tong Kosong”, dan “Balikin” di lantunkan. Tidak hanya itu, para personel Slank sukses menggelorakan semangat nasionalisme di tengah arena konser malam itu. Para Personel Slank mengajak sekitar 15 ribu Slankers asal Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya, Madura, Bali, Tegal (Jawa Tengah), hingga Karawang (Jawa Barat), bersamasama me lantunkan lagu “Garuda Pancasila”.

“Matur nuwun nggih (terima kasih ya),” ujar Kaka disambut riuh tepuk tangan penonton. Slankers Banyuwangi semakin bangga lantaran pada konser malam itu, Slank mengajak salah satu cewek Banyuwangi, yakni Nanda, berkolaborasi menyanyikan lagu “Pandangan Pertama”. Belum berhenti di situ, Bimbim tiba-tiba berdiri di belakang drum-nya. “Tadi siang (Selasa), gue jalan-jalan ke Hotel Ikhtiar Surya. Tahun 1992, gue sama Kaka bikin lagu soal kerinduan tentang pacar gue di hotel tersebut,” kata dia di susul lagu berjudul “Kirim Aku Bunga” yang diciptakan di Banyuwangi tersebut.

Keributan kecil antar penonton sempat terjadi. Namun, berkat kepiawaian para personel Slank mengendalikan suasana, aksi adu jotos segelintir penonton itu langsung mereda. “Kita ke Banyuwangi ingin ngajak kalian seneng- seneng. Kalau mau gon tokgontokan, jangan di sini. Minggir dari lapangan. Selesaikan satu lawan satu. Jangan jadi pengecut yang beraninya keroyokan,” pinta Kaka. Bujukan Kaka tersebut ampuh meredam emosi penonton.

Terbukti, setelah itu tak lagi terjadi keributan antar penonton. Slank pun kembali melanjutkan aksi panggungnya dengan lagulagu hits mereka yang lain, di antaranya “Terlalu Manis”, “Ku Tak Bisa”, “Kuil Cinta”, dan lagu pamungkas “Kamu Harus Pulang”. “Hebat Slankers Banyuwangi. Kalian mampu jadi tuan rumah yang baik. Salut juga buat para Slankers asal Jawa Timur, Bali, dan sejumlah daerah lain yang datang ke sini. Kalian mampu jadi tamu yang asyik. Sampai jumpa secepat-cepatnya,” pungkas Kaka. (radar)

Kata kunci yang digunakan :