Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua TPS Pesanggaran Hitung Ulang

Beberapa orang mengangkat tangan meminta ratusan warga yang betsitegang untuk tenang saat proses penghitungan suara Pilkades Camuk di lapangan desa seetempat kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Beberapa orang mengangkat tangan meminta ratusan warga yang bersitegang untuk tenang saat proses penghitungan suara Pilkades Camuk di lapangan desa setempat kemarin.

Diwarnai Ketegangan, Brimob Masih Siaga di Desa Cantuk

PESANGGARAN – Pilkades serentak yang berlangsung di 51 desa se-Banyuwangi kemarin diwarnai penghitungan ulang. Dua TPS di Desa Pesanggaran terpaksa dihitung ulang karena panitia lupa memasang segel di kotak suara.

Dua TPS tersebut adalah TPS 12 Dusun Ringinagung dan TPS 4 Dusun Krajan. Menurut Pj Kepala Desa Pesanggaran Sunarto, penghitungan ulang ini bermula saat seluruh kegiatan di TPS sudah selesai. Penyebabnya, petugas lupa memasang segel pada kotak suara.

Hal itu diketahui saksi dari kandidat Sukarno Alimartoyo. Saksi kemudian meminta agar dilakukan penghitungan ulang. Usulan tersebut disetujui saksi dari kandidat yang lain. “Segelnya belum terpasang ada saksi khawatir melihat itu,” kata Sunarto.

Dia menambahkan, jumlah DPT di TPS 12 yang berada di Dusun Ringingagung tercatat sejumlah 824 suara, sedangkan di TPS 4 berjumlah 768 suara. Hingga berita ini diturunkan, penghitungan ulang yang dimulai sejak pukul 19.00 masih terus berlanjut.

“Ini belum selesai penghitungannya, masih berlangsung,” ujar Sunano dihubungi via ponselnya tadi malam.

Sementara itu, ketegangan antar pendukung cakades berlangsung di Desa Cantuk, Kercamatan Singojuruh. Namun, berkat kesigapan aparat kepolisian, ketegangan bisa dilerai. Ketegangan antar pendukung kandidat mulai pecah di tengah berlangsungnya proses penghitungan suara hingga menjelang pengumuman calon terpilih sekitar pukul 16.15.

Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejak pagi ribuan warga Desa Cantuk mendatangi lapangan desa setempat. Maklum, lima tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi tempat bagi para pemilih menyalurkan hak pilihnya, dipusatkan di lapangan tersebut.

Bukan hanya pemilih, tiga calon kepala desa (cakades) yang bersaing merebut dukungan warga pada proses demokrasi enam tahunan itu, yakni Hamim, Mas Budi, dan Sugiharto juga datang ke Lapangan Desa Cantuk. Ketiganya lantas duduk berjejer di panggung yang telah disiapkan panitia pemilihan kades setempat.

Proses Pilkades di Desa Cantuk ini menjadi sorotan pihak kepolisian. Hal itu setidaknya terbukti dari kehadiran puluhan personel Polres Banyuwangi dan Brimob Polda Jatim. Bukan hanya para personel Brimob, para pentolan Polres Banyuwangi juga hadir di arena Coblosan, mereka antara lain Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto, Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Kompol Syamsudin, serta Kepala Satuan Intelejen Keamanan (Kasat Intelkam) Polres Banyuwangi.

Awalnya proses Pilkades Cantuk, tepatnya pada saat pencoblosan, berjalan tertib dan lancar. Namun, triak-tiak kecil mulai muncul saat proses penghitungan suara. Hal itu dipicu ulah sekelompok pendukung salah satu calon yang menghalang-halangi jalan pendukung calon lain yang hendak mendekat ke tempat penghitungan suara. Kontan saja, situasi memanas.

Para pendukung cakades yang awalnya menyebar di seantero penjuru lapangan, sontak berlari menuju ke titik di mana pusat ketegangan itu terjadi, tepatnya di pojok sebelah timur sisi selatan. Beruntung, aparat sigap bergerak mengamankan situasi, sehingga cekcok tersebut tidak sampai merambat menjadi adu fisik.

Sementara itu, Pilkades Cantuk tahun ini akhirnya dimenangkan oleh Mas Budi. Dia meraih dukungan sebanyak 1.642 suara. Calon kades petahana ini unggul cukup telak dari pesaingnya, yakni Sugiharto dan Hamim yang masing-masing meraih 994 suara dan 462 suara.

Sorak-sorai pun langsung memenuhi lapangan Desa Cantuk. Para pendukung Mas Budi lantas melakukan konvoi dengan menggunakan ratusan sepeda motor. Camat Singojuruh M. Lutfi mengatakan, pada umumnya proses Pilkades di Desa Cantuk berjalan lancar dan aman. Dia mengaku tingkat partisipasi pemilih di desa tersebut mencapai 75 persen lebih.

Lutfi berpesan, seluruh warga Cantuk tetap bersatu dan hidup rukun. Jangan sampai Pilkades mengganggu kerukunan antar warga. “Mari kita jaga kerukunan dan persaudaraan,” serunya.

Kabag Ops Kompol Syamsudin mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan Pilkades serentak di Banyuwangi berlangsung aman dan terkendali. Adapun kehadirannya di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh hanya sebagai bentuk antisipasi kerawanan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami terjun langsung di Desa Cantuk, hanya bagian pengamanan dan antisipasi saja. Tidak sampai terjadi hal-hal anarkis,” ungkapnya saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu petang (8/11).

Khusus untuk di Desa Cantuk, pihaknya hanya mengalihkan konsentrasi massa yang akan melaksanakan konvoi kendaraan. Massa yang mengendarai motor dari lapangan sepak bola Desa Cantuk tempat dilaksanakannya pemilihan, pemungutan, dan penghitungan suara dialihkan melewati Dusun Wiyayu, Desa Bedewang.

Langkah itu diambil, mengingat massa akan melangsungkan konvoi kendaraan kemenangan. Karena dinilai bisa memicu terjadi hal-hal anarkis, massa yang hendak pulang mengendarai motor harus dikawal memutar melewati Dusun Wiyayu, Desa Badawang, Kecamatan Songgon. “Hanya antisipasi saja, agar tidak arogan dan tidak timbul perbuatan melukai perasaan lawan yang kalah,” terangnya.

Pihaknya juga masih memberlakukan pengawasan ekstra di Desa Cantuk sebagai bentuk antisipasi pasca Pilkades. Secara khusus pihaknya juga menemui calon kepala desa yang belum beruntung yang perolehan suaranya terendah. Tujuannya agar sama-sama menjaga situasi dan kondusivitas daerah.

Hingga, Rabu petang (8/11) personel Brimob juga masih siaga di Mapolsek Singojuruh, dan sejumlah tempat lainnya seperti di Pesanggaran dan Glenmore. Apalagi bantuan kendali operasi (BKO) Polda Jawa Timur juga belum dicabut.

“Rencana personel akan ditarik besok (hari ini) mengenai keputusan waktu masih menunggu keputusan dari Kapolres,” tandasnya. (radar)