Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Duel Berdarah di Tengah Sawah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kena Sabetan Parang, Bapak-Anak Terluka Parah

LICIN – Perkelahian berdarah terjadi di areal persawahan di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, kemarin. Seorang petani, Payumin, 65, tergeletak bersimbah darah di sebuah sungai tidak jauh dari sawah yang dia garap.

Pelaku penganiayaan tak lain adalah Khoirupin,  44, tetangganya. Korban yang merupakan war ga Dusun Krajan, Desa Banjar, Kecamatan Licin, itu menderita luka serius akibat sabetan senjata tajam jenis parang. Korban menderita luka di tengkuk belakang hingga membuatnya terkapar tidak berdaya.

Beruntung, kejadian itu tidak sampai merenggut nyawa. Korban secepatnya dirujuk ke RSUD Blambangan. Bukan hanya Payumin yang menderita luka bacok. Siswandi, 44, anak Payumin, juga dirujuk ke rumah sakit. Pria tersebut berusaha melerai perkelahian tersebut, tapi malah kena sabetan parang.

Dia mengalami luka serius di tangan dan jari. Usai membabat dua lawannya, pelaku kini juga harus ngamar di Puskesmas Licin. Khoirupin menderita luka memar dan sobek di pelipis akibat berduel dengan Payumin dan Siswandi.

Insiden berdarah itu  kini dalam penanganan Satuan Reskrim Polsek Licin. “Para korban dan pelaku kini semua masih dirawat di rumah sakit dan puskesmas,” beber AKP Jupriyadi, Kapolsek Licin, kemarin. Insiden berdarah itu terjadi pukul 08.00.

Saat itu Payumin sedang menggarap sawah miliknya di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing, Kecamatan licin. Tidak lama berselang datanglah Khoirupin mendekati korban. Diam-diam pelaku sudah mempersiapkan sebilah parang di balik bajunya.

Pertemuan keduanya berlangsung panas. Cekcok tidak terelakkan. Informasinya, obrolan keduanya semakin panas saat membicarakan jatah persenan pengelolaan lahan pertanian yang digarap Payumin. Perseteruan semakin meningkat dengan ayunan parang yang dialamatkan kepada korban.

Mendapat serangan tiba-tiba, korban kaget. Sabetan itu menyebabkan luka serius di bagian leher belakang Payumin. Keduanya sempat bergumul hingga keduanya terjatuh ke sungai di lokasi kejadian.  Tidak lama berselang, Siswandi datang ke lokasi.

Bermaksud melerai dan menyelamatkan bapaknya, Khoirupin justru melayangkan sabetan ke tubuh Siswandi. Akibatnya, tangan dan jari Siswandi terluka.  Tidak ingin menjadi korban, pria itu melayangkan pukulan yang membuat Kboirupin banjur di beberapa bagian wajahnya.

“Saya niatnya melerai malah disabet,” aku Siswandi.  Bahkan, pelipis Khoirupin robek kena bogem Siswandi itu. Kalah tenaga, Khoirupin memilih kabur. Melihat lawannya kabur, Siswandi segera menolong bapaknya.

Keduanya sempat mampir ke Polsek Licin untuk melaporkan kejadian itu.  Oleh polisi keduanya langsung dirujuk ke rumah sakit. Di saat polisi berusaha menjemput Khoirupin, warga sudah mengantarkan Khoirupin ke puskesmas.

“Khoirupin sempat akan kami jemput, tapi ketemu di jalan. Dia diantar warga ke puskesmas karena terluka, kata Kapolsek Licin, AKP Jupriyadi. Soal motif perkelahian tersebut,  Jupriyadi masih melakukan penyelidikan.

Namun, kuat dugaan  itu disebabkan masalah internal keluarga, khususnya terkait persoalan tanah. Sebab, Payumin, Siswandi, dan Khoirupin, terhitung masih famili. (radar)