The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

5 Desa Terdampak Letusan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Gempa Tremor Dominan Meningkat

SONGGON – Sejak ditetapkan berstatus siaga atau level III pada Senin pagi (29/5), aktivitas vulkanik Gunung Raung terus mengalami peningkatan. Since yesterday (7/7) gempa tremor dominan malah meningkat. Saat dinyatakan siaga, gempa tremor dominan hanya 21 millimeters.

Sejak kemarin gempa tremor dominan meningkat menjadi 29 millimeters. “Mulai tadi pagi (yesterday morning) meningkat jadi 29 millimeters,” cetus petugas Pos pengamatan Gunung Api (GAPP) Roar, Burhan Alethea. Menurut Burhan, on Thursday (2/7) gempa tremor rata-rata atau dominan masih 25 millimeters.

Tapi pada Jumat pagi (3/7) tercatat meningkat menjadi 26 millimeters. Pada Jumat sore (3/7) meningkat lagi hingga 27 millimeters. On Monday (6/7) gempa tremor dominan kembali meningkat menjadi 28 millimeters. “Gempa tremor ini menunjukkan adanya aktivitas peningkatan vulkanik bertambah besar," he said.

Peningkatan aktivitas vulkanik itu, light him, ditandai dengan masih pekatnya asap yang keluar dari Gunung Raung setinggi 300 meter. Besides that, terdengar suara dentuman, gemuruh, dan disertai letupan lava pijar kawah gunung.

Jika gempa tremor dominan tersebut terus naik hingga 32 millimeters, it's clear, kemungkinan status Gunung Raung dari siaga atau level III bisa naik menjadi awas atau level IV. So, petugas PVMBG terus memantau perkembangan gunung dengan ketinggian mencapai 3.332 that meter.

Meanwhile, meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Raung juga terus diantisipasi. One of them, anggota Koramil Songgon mempersiapkan dengan mendirikan posko bencana di depan markasnya. Tenda posko itu berisi data dan informasi mengenai desa terdampak bencana, jalur evakuasi, jumlah penduduk, dan data lain yang berkenaan dengan kebencanaan.

Dandim 0825 Banyuwangi, Lieutenant Colonel (Inf) Mangapul Hutajulu, mengatakan keberadaan tenda posko itu untuk antisipasi. Jika sewaktu-waktu terjadi bencanaletusan, petugas tidak kelimpungan karena mendadak. "The main thing is, semua sudah kita siapkan untuk antisipasi, karena datangnya bencana tidak bisa diprediksi,” jelasnya dihubungi via telepon seluler kemarin siang (7/7).

Selain menyiapkan tenda posko bersama, pihaknya juga telah menyiapkan personel TNI AD dari Kodim 0825 Banyuwangi sejumlah dua satuan setingkat kompi (SSK) or 200 employee. “Pasukan sudah on call dan itu di luar personel yang bertugas di masing-masing Koramil dan Kodim,” he said.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantor Kecamatan Songgon, terdapat lima desa terdampak bencana Gunung Raung, diantaranya Desa Sumberarum, Bayu, Sumberbulu, Songgon, dan Sragi. Dari kelima desa itu, dua desa dinyatakan sebagai kawasan rawan bencana (FIREPLACE), yakni Desa Sumberarum dan Bayu.

Warga terbanyak dari kelima desa yang terdampak bencana Gunung Raung itu adalah Desa Sragi dan Songgon dengan jumlah penduduk 10.913 jiwa dan 9.071 soul. Meanwhile, warga Desa Sumberarum berjumlah 6.111 soul, Bayu Village 7387 soul, dan Desa Sumberbulu 4.117 soul. So, jumlah total masyarakat yang terdampak di lima desa itu 37.599 soul. (radar)

Exit mobile version