The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Anak-Anak Segobang Belajar Jaranan Barong Cilik “Kasmaran”

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Berguru ke Pak Kumis, Berlatih dari Kaset dan Tontonan

DESA Segobang secara turun-temurun dikenal memiliki kesenian barong yang sudah mengakar di tengah masyarakat. Until now, ada empat kesenian barong yang masih eksis menghibur masyarakat di desa yang memiliki sumber air yang melimpah ruah tersebut.

Di antara empat grup seni barong dewasa itu ada satu grup barong cilik atau biasa disebut barong anakan yang anggotanya berisi anak-anak usia SD hingga SMP. Grup barong yang diberi nama “Kasmaran” tersebut dipimpin oleh seorang pria yang akrab disapa Pak Kumis, 54.

Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat bertemu Pak Kumis saat dirinya sedang berlatih bersama anak-anak asuhnya di Kedawung Adventure, Segobang Village, Licin District. At that time, pria bernama asli Sutoyo itu sedang mengajar anak asuhnya untuk bersiap belajar gamelan.

Terlihat alat musik seperti gong, kenong dan kendang berjejer di sekeliling pria berambut panjang itu. Begitu tahu ada tamu, dia pun langsung meminta agar anak-anak asuhnya melanjutkan latihan. Sambil duduk bersila di atas rumput, Pak Kumis mengajak saya ngobrol.

Sambil menghidupkan rokok kretek yang dari tadi diselipkan di telinganya Pak Kumis mengajak saya berbincang. Tak lama obrolan kami mengarah pada cerita tentang asal muasal barong cilik yang dikelolanya. Pak Kumis mengatakan, grup ini baru berusia sekitar enam bulan.

Awalnya ada beberapa anak usia sekolah dasar yang datang ke rumahnya untuk minta diajari bermain alat musik tradisional. Meski Pak Kumis bukanlah orang asli Segobang, tetapi anak-anak kecil itu senang datang ke rumahnya. Setelah diajari bermain alat musik, anak-anak itu kembali mengajukan permohonan lagi kepadanya. Kali ini anak-anak yang berjumlah tujuh orang itu ingin dibuatkan grup barong. Pak Kumis pun memutar otak mencari cara untuk mewujudkan permintaan anak-anak itu.

“Saya ini aslinya Tenggarong, Borneo. Jadi tidak punya darah Oseng. Tapi saya tahu anak-anak ini keinginannya kuat. Harus bisa diakomodasi,” kata Pak Kumis. Karena ingin mewujudkan keinginan anak-anak, Pak Kumis pun akhirnya berusaha mencari referensi. Beberapa jenis kaset kese nian barong dibelinya. Kemudian selama beberapa kali, tiap kali ada kesenian barong Pak Kumis akan datang dan menyaksikan.

“Anak-anak saya suruh latihan alat musik. Latihan kompak, begitu sudah kompak, kita mulai pakai barong,” kata kakek satu cucu itu. Not long, anak-anak yang diasuhnya mulai berlatih kesenian barong. Berbekal apa yang dilihatnya selama ini, Pak Kumis mulai memainkan pitik-pitikan dan barong yang diiringi musik gamelan. Pesertanya semua anak-anak, mulai usia 9 tahun sampai 14 year.

“Mereka latihannya semakin rajin. Now, selain alat musik, mereka sudah bisa tari garida, tari yaok, tari pitik tarung, tari padang bulan, tari bali dan tari macan tawur,” jelas Pak Kumis. Anak-anak yang ingin ikut grup barongnya kemudian semakin banyak.

Dari tujuh anak yang pertama ikut, sekarang sudah ada 25 anak yang bergabung dengan kesenian barong milik Pak Kumis. Dia juga rela mendatangi sekolah-sekolah anak asuhnya untuk mengizinkan jika sewaktu-waktu ada tanggapan barong.

“Gurunya mendukung semua. Bahkan ada yang ikut nonton waktu latihan. Mereka senang ada regenerasi seni Barong,” ujar Pak Kumis sembari membuka bungkus permen yang baru dibawakan salah satu anak asuhnya. Sambil mengunyah permennya, Pak Kumis mengatakan jika hampir semua biaya dipenuhi sendiri.

Barong, macan-macanan dan pitik-pitikan berukuran anak-anak dibuat sendiri oleh Pak Kumis. kemudian alat musik seperti kempul, kendang dan saron ada yang membeli dan membuat sendiri. Sedangkan yang lainnya seperti ceng-ceng (sejenis logam pipih yang biasanya digunakan dalam seni barongsai) dan reong masih harus menyewa. (radar)

Exit mobile version