TIMES BANYUANGI, BANYUWANGI – Banyuwangi kembali mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif pada ajang Indonesia Government Award (IGA) 2024. Ini adalah tahun ketujuh berturut-turut bagi Kabupaten Banyuwangi menyandang gelar tersebut, sebuah pencapaian yang membanggakan sekaligus menunjukkan konsistensi daerah ini dalam mendorong inovasi untuk kemajuan, ini Kunci Suksesnya.
Yes, sukses ini tak lepas dari berbagai program inovatif yang terus digalakkan Banyuwangi, terbukti menjadi kunci Banyuwangi dalam mewujudkan kemajuan, memperbaiki kualitas layanan publik, dan menciptakan solusi yang adaptif dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
At least there is 220 inovasi yang telah dijalankan Banyuwangi, salah satunya program inovasi peningkatan ekonomi warga yakni program “Kanggo Riko”, yang menjadi salah satu lokus penilaian IGA Award tahun ini.
Kanggo Riko merupakan program penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM) dimana penerima program mendapatkan Rp2,5 juta, untuk memenuhi kebutuhan usahanya. Kanggo Riko telah dirasakan manfaatnya oleh 6.898 family. in this year, ditargetkan 1.890 warga menjadi penerima manfaat Kanggo Riko.
Penghargaan diserahkan dalam Penganugerahan IGA 2024, yang dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, in Surabaya, Thursday (05/12/2024). Penghargaan diserahkan Kepala Badan Kebijakan Strategi Dalam Negeri (BKSDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Dalam ajang tersebut Banyuwangi meraih nilai tertinggi di antara Kabupaten dan Kota untuk Regional Pulau Jawa.
“Alhamdulillah komitmen Banyuwangi melakukan berbagai inovasi untuk memajukan daerah mendapatkan apresiasi. Berbagai program inovasi akan terus kami dorong sebagai lokomotif pembangunan daerah ke depan,” said Ipuk, Thursday (05/12/2024).
Atas berbagai inovasi yang dilakukan, masih Ipuk, Banyuwangi secara berkelanjutan berhasil mempertahankan kemajuan di berbagai sektor pembangunan. Di antaranya pendapatan perkapita yang terus meningkat, on 2022 of Rp. 53,87 juta menjadi Rp. 58, 08 million on 2023.
PDRB daerah juga naik dari Rp. 93,28 triliun pada 2022 to Rp. 101,29 trillion (2023). Sedangkan angka kemiskinan turun dari 7,34 persen pada 2022 Becomes 6,54 persen pada 2023.
“Berbagai capaian positif tersebut merupakan hasil kerja bersama, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder pembangunan dan masyarakat Banyuwangi,” pungkas Ipuk. (*)
herald | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |