Syamsul bertempat tinggal di Kecamatan Kalibaru dan Masrohan yang rumahnya berlokasi di Kecamatan Glenmore. Dia pun rela terpapar asap knalpot kendaraan di depannya dan sengatan matahari, baik berangkat maupun pulang, dari kantor dewan yang berlokasi di kota Banyuwangi. Hal serupa dilakukan Syahroni asal Kecamatan Rogojampi, Hasan Zein, asal Kecamatan Muncar, dan beberapa anggota dewan lain. “Ini wujud kepedulian kami. Kami menunggang motor agar lebih hemat BBM.
Kami juga ingin menepis anggapan sebagian masyarakat bahwa wakil-wakilnya yang duduk di DPRD suka bermewah- mewah,” ujar Syamsul. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) tersebut menambahkan, naik motor, dia hemat bahan bakar sekitar tujuh liter dibanding mengendarai mobil. Kalau naik motor dari Kalibaru menuju Banyuwangi, dia membutuhkan tiga liter. Jika naik mobil, bahan bakar butuh sepuluh liter. “Kami akan berusaha mempertahankan kesederhanaan ini,” kata Syamsul.
Langkah berani dilakukan Basir. Lantaran jarak tempat tinggalnya dengan kantor DPRD Banyuwangi tidak terlalu jauh, wakil rakyat asal Kecamatan Banyuwangi itu memilih PP ke kantor DPRD dengan menumpang angkutan kota (public transportation). “Saya punya beberapa mobil. But, saya memilih naik angkot saja. Mobilnya saya sewakan,” pungkasnya seraya tersenyum. (radar)