The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

The former British Trade Office in Banyuwangi will be transformed into a heritage tourism destination

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KOMPAS.com – Minister For Public Works and Human Settlements (PUPR) akan melakukan revitalisasi salah satu bangunan bersejarah di Kabupaten Banyuwangi, East Java, that is English Dormitory Banyuwangi pada 2024.

Hal tersebut disampaikan Direktur Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal (Directorate General) Cipta Karya, Kementrian PUPR, Essy Asiah, saat mengunjungi Banyuwangi, on Tuesday (31/10/2023) until wednesday (1/11/2023).

To be known, Asrama Inggrisan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.

Gedung itu kemudian diambil alih British East India Company atau Kantor Dagang Inggris pada abad ke-18. Bangunan ini lantas dijadikan kantor kabel jaringan telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.

Read too: Cultural Preservation Center Assesses Revitalization of Banyuwangi English Dormitory

Berdasarkan riset yang dilakukan Dr Thor Kerr dari Curtin University Perth Australia dan Irfan Wahyudi dari Universitas Airlangga tentang keterkaitan Banyuwangi dan Australia masa itu, Asrama Inggrisan merupakan salah satu bangunan yang menjadi jantung aktivitas Kantor Dagang Inggris pada abad ke-18.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dalam pembangunan di Banyuwangi.

“Revitalisasi Asrama Inggrisan akan memperkuat daya tarik pariwisata di area Kota Banyuwangi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi lokal,” kata Ipuk dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sunday (5/11/2023).

Not only that, Ipuk pun secara khusus berterima kasih kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang telah mendukung percepatan Asrama Inggrisan untuk menjadi kawasan wisata budaya (heritage).

Read too: Launch Biography of Blambangan Ulama, Regent of Ipuk: Hopefully the younger generation will idolize Kiai

Ipuk said, selama ini Banyuwangi banyak mendapat program pembangunan dari pemerintah pusat, mulai sarana prasarana infrastruktur jalan, sanitasi lingkungan, hingga revitalisasi kawasan Agro Wisata Tamansuruh (AWT).

“Ini adalah bentuk perhatian pemerintah pusat untuk meningkatkan pembangunan daerah. Tidak hanya sektor pariwisata, pengelolaan sampah di Banyuwangi juga mendapat dukungan serta bantuan dari Kementrian PUPR," said Ipuk.

Terkait hal tersebut, Essy mengatakan, Kementrian PUPR berkomitmen mendukung pembangunan yang dapat mendorong kemajuan ekonomi daerah, including Banyuwangi.

It explains, pihaknya mendapat penugasan untuk melakukan sejumlah pembangunan di Banyuwangi, di antaranya Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan.

Read too: 10 BBF Year, Banyuwangi Regency Government's Efforts to Grow the Local Batik Industry

Essy melanjutkan, pembangunan Asrama Inggrisan akan tetap mempertahankan fasad bangunan asli. Because, gedung yang sudah ada sejak jaman penjajahan tersebut merupakan bangunan heritage yang menjadi bagian dari cagar budaya daerah.

“Asrama Inggrisan akan dibangun dengan konsep wisata edukasi. Semua bangunan hanya akan direvitalisasi tanpa mengubah bentuk karena Asrama Inggrisan juga merupakan bangunan cagar budaya daerah. Di lokasi tersebut akan dilengkapi dengan museum, hotel, and meeting point," he said.

For your information, selama kunjungan di Banyuwangi, tim Kementrian PUPR juga melakukan survei langsung sebelum pelaksanaan revitalisasi.

source

Exit mobile version