The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Berangkat Sekolah Dicelurit

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
LUKA KEPALA: Putri Citrasari merintih kesakitan saat dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi siang kemarin.

KALIPURO – Warga Afdeling Tetelan, Perkebunan Kaliklatak, Gombengsari Village, Kalipuro District, Banyuwangi, yesterday morning (29/3). Because, saat berangkat ke sekolah, Putri Citrasari, 14, warga Afdeling Joyn Winangan, tiba-tiba dihadang dan dibacok Imam Wahyudi, 33.

Akibat bacokan celurit itu, pelajar Madrasah Tsanawiah tersebut mengalami luka serius di kepala dan bahu. Fortunately, warga setempat segera membawa korban ke RSUD Blambangan. Dengan pertolongan cepat tersebut, beruntung nyawa pelajar tersebut bisa diselamatkan. “Korban dirawat di rumah sakit, dan tersangka diamankan di polsek,” terang Kapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono, yesterday.

Kapolsek Sudarsono mengaku belum tahu apa motif tersangka tiba-tiba membacok siswi tersebut. Untuk membongkar motif percobaan pembunuhan tersebut, kini pihaknya minta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu. “Tersangka juga tengah kita mintai keterangan," he said.

Pembacokan yang dilakukan tersangka terjadi sekitar pukul 06.00. When it happened, korban yang masih kelas VIII MTs Gombengsari itu akan berangkat sekolah bersama beberapa temannya. Arrived at the scene, Imam Wahyudi yang tinggal di sekitar Afdeling Tetelan menghadang rombongan anak yang akan ke sekolah itu.

“Tersangka sudah membawa celurit,He said. The exact cause is not known, tersangka yang setiap hari bekerja sebagai buruh lepas di perkebunan itu langsung mengamuk. Korban yang posisinya paling dekat dengan tersangka akhirnya terkena sabetan celurit di bagian kepala dan bahu.

“Setelah dicelurit sempat ambruk,” terang ibu kandung korban, Maryani, 43. Maryani bersama suaminya, Nur Sholeh, 49, mengaku tidak tahu pasti kejadian itu. Waktu anaknya dicelurit, dirinya sedang bekerja di perkebunan. “Saya berangkat kerja ke kebun, dan anak saya berangkat sekolah," he said.

Maryani baru tahu putrinya terluka karena dicelurit sekitar pukul 06.30. Tetangga yang mengabari menyampaikan bahwa putri keduanya dari tiga bersaudara itu dibawa ke rumah sakit karena jatuh. “Saya tidak diberi tahu bahwa dicelurit, hanya diberi tahu dia jatuh," he said.

Setiba di rumah sakit, it's clear, luka putrinya di kepala dan bahu itu sudah dijahit. But, saat itu anaknya belum bisa menceritakan kejadian yang sebenarnya. “Masih sakit, belum bisa ditanya tentang kejadian yang sebenarnya," he said. (radar)

Exit mobile version