The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Regent Major Transfer of Head of Elementary School

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Usai Terima SK Langsung Teken Pakta Integritas

BANYUWANGI – Dinas Pendidikan Banyuwangi melakukan penyegaran besar-besaran terhadap kepala sekolah kasek) tingkat sekolah dasar (SD). Ada guru yang mendapat promosi menjadi kasek, ada juga kepala sekolah yang dimutasi ke sekolah lain.

Total guru dan kasek yang mendapat job baru 161 person. Yesterday (3/2) surat keputusan (SK) bupati terkait promosi tersebut diserahkan melalui Dinas Pendidikan Banyuwangi. SK tersebut berisi perintah tugas bagi seluruh kepala sekolah yang hadir, baik berupa mutasi maupun promosi dari guru yang diangkat menjadi kasek.

Head of Banyuwangi Education Office, Sulihtiyono, mengatakan promosi dan mutasi itu dilakukan sesuai Permendikbud Nomor 28 Year 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Recorded, from 161 that person 36 guru dipromosikan menjadi kepala sekolah, 29 kepala sekolah dimutasi, 29 kepala sekolah memperoleh periode kedua, 53 kepala sekolah memperoleh SK periode ketiga, and 14 kepala sekolah habis masa tugasnya.

“Kita kumpulkan beserta kepala UPTD, jadi ada yang promosi dari guru ke kepala sekolah karena prestasi mereka. Ada yang mutasi ada juga yang sudah selesai tugasnya. Ada sekitar 400-an. Ini baru gelombang pertama” kata Sulihtiyono.

Pemberian SK tersebut sudah sesuai evaluasi kerja seluruh kepala sekolah selama ini. Dimu lai dari guru-guru berprestasi yang dipromosikan menjadi kepala sekolah. Mereka sebelumnya telah menempuh diklat selama 100 jam, kemudian telah magang sebagai kepala sekolah selama tiga bulan di sekolah tertentu.

Mereka juga sudah dianggap sesuai, baik secara administrasi maupun sesuai ketentuan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dari Kemendikbud. So that, dianggap layak menjadi kepala sekolah. Then, ada evaluasi kepala sekolah melalui para pengawas yang kemudian membuat laporan berkala yang menentukan apakah kepala sekolah itu dimutasi ataukah tetap pada posisinya.

“Terakhir adalah mereka yang dianggap masih bisa menjalankan tugas dengan baik ataukah tidak,’’ kata Sulih. If not, lanjut Sulih, kepala sekolah dapat dikembalikan sesuai tugas awal mereka, yaitu menjadi guru. “Kepala sekolah yang berprestasi setelah dua periode kita mutasi ke sekolah yang lebih kecil supaya bisa mendorong perkembangan sekolah tersebut. But, ada juga yang kita kembalikan menjadi guru karena kurang inovasi atau sudah tiga kali masa jabatannya,” ungkap Sulih.

Selain diberi SK jabatan baru, para kepala sekolah itu juga di- minta menandatangani pakta integritas yang berisi 13 poin terkait visi dan misi pendidikan di Banyuwangi. Sulih menjelaskan, 13 poin itu meliputi wajib belajar siswa, kemudian angka partisipasi siswa, melek huruf, angka putus sekolah, makanan sehat, green and clean school, dan program Siswa Asuh Sebaya (SAS).

“Kita berharap kepala sekolah lebih visioner dalam bertugas, bukan lagi ortodok. Mereka akan terus kita latih dan kinerjanya dievaluasi upaya dapat menjadi pemimpin sekolah yang mampu mencetak generasi masa depan berkarakter, berkompeten, dan mampu berkolaborasi dengan lingkungan,” pungkas Sulih.

Meanwhile, bagi beberapa kepala sekolah mutasi tersebut dapat dianggap berkah dan hukuman. Kepala sekolah yang dipindah ke sekolah lebih kecil merasa perpindahan itu karena kinerja mereka selama ini belum maksimal. However, banyak juga yang menganggap mutasi itu adalah sebuah tantangan baru bagi mereka sebagai pimpinan sekolah.

“Sudah biasa mutasi dan promosi. Bagi saya sama saja,” ujar Kepala SND Panderejo 1, Munawiyah. Beberapa kepala sekolah yang dimutasi, di antaranya kepala SDN Kepatihan, Endah Wati, yang kini menjadi kepala SDN 4 Singotrunan. Then, Kepala SDN Panderejo 3, Well done Efendi, yang dipindah ke SDN Singotrunan 2.

Besides that, ada beberapa guru yang memperoleh promosi menjadi kepala sekolah, salah satunya guru SDN Model, Lina Kamalin, yang dijadikan kepala sekolah di SDN Panderejo 3. Ada juga guru SDN 3 Panderejo, Mita Sihpanglipur, yang dipromosikan menjadi kepala SDN Sumberejo. (radar)

Exit mobile version