IMAGE, Jawa Pos Radar Tile – Tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih (cock) telah bergulir selama 19 hari sejak Minggu (12/2). Proses itu diperkirakan akan berjalan sesuai target yang telah ditentukan, on Tuesday (14/3) coming.
Itu seperti yang dilaporkan PPK Gambiran. Saat ini progress coklit yang dilakukan oleh Pantarlih, sudah mencapai lebih dari separo. “Sudah sekitar 62 percent,” cetus Ana Silvia, komisioner PPK Gambiran, Friday (3/3).
Persentase itu, light him, sudah mencakup sekitar 32 ribu sasaran daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu sebelumnya. Di wilayah Kecamatan Gambiran, there is 53.218 DPT yang telah dilakukan coklit. Data acuan yang digunakan dasar coklit, lanjut Ana, penyelenggaraan Pemilu sebelumnya. “Data itu kami cocokkan sesuai temuan di lapangan,” ujar komisioner asal Dusun Sidotentrem, Yosomulyo Village, Gambiran District.
Menurut Ana, data tersebut diperoleh selama dua minggu sejak Pantarlih bertugas pada Sabtu (25/2). Proses pengumpulan data warga yang sudah dicoklit, dilakukan setiap Minggu oleh PPS dan dilaporkan kepada PPK,He said.
Selama pelaksanaan coklit, kata Ana, hanya terdapat kendala dari aplikasi yang digunakan Pantarlih. “Dalam coklit untuk Pemilu 2024 this, kami juga menggunakan aplikasi,” he said to Jawa Pos Radar Tile.
To overcome that obstacle, he continued, proses coklit oleh Pantarlih dilakukan metode campuran, manual dan lewat aplikasi. “Jika aplikasi tidak bisa digunakan coklit, Pantarlih masih bisa menggunakan cara manual menggunakan lembaran formulir yang dibawa," he explained.
Dengan persentase tersebut, PPK Gambiran optimistis penyelesaian tahapan coklit akan sesuai dengan target yang ditentukan, on Tuesday (14/3). “Kami optimistis akan selesai sesuai target," he said.
Ketua PPK Tegaldlimo, Witono mengungkapkan untuk wilayahnya coklit sudah selesai lebih dari separo. During 20 hari coklit, sudah selesai sekitar 76 percent. Daftar pemilih di Kecamatan Tegaldlimo, more than 50 thousand people. "Exist 53.680 jika mengacu DPT pada Pemilu sebelumnya,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.
Mengenai kendala yang dialami selama proses coklit, Witono mengatakan ada beberapa masyarakat yang tidak ada di rumahnya saat didatangi petugas Pantarlih. “Banyak warga Tegaldlimo bekerja sebagai petani, sehingga saat didatangi petugas tidak ada di rumah," he said.(gas/abi)
