Satu stan makanan mini didirikan tepat di pintu keluar masuk TPU. Tak nampak bunga tabur, tapi adanya makanan ringan mirip takjil.
It turns out, makanan dan minuman berjejer itu sengaja disuguhkan bagi peziarah yang datang. Tak perlu merogoh kocek, jajanaan dan minuman diberikan secara cuma-cuma.
“Kami beri hidangan jajan dan es bagi peziarah gratis. Ini semua ide dan hasil gotong royong dan swadaya warga sekitar makam,” kata Handoko Kusumo, ketua pemuda setempat.
Gratis bukan berarti menunya asal-asalan. Bak kaki lima setara bintang lima, jajanan pasar macam klepon, es campur, hingga kolak berjejer memanjakan para peziarah. Handoko menegaskan kembali, semua hidangan diberikan gratis bagi peziarah.
Selain peziarah, para perawat makam atau disebut juru kuncen tak luput dari pemberian jajanan ataupun minuman. Diberikan, sebagi bentuk apresiasi atas pengabdian mereka dalam merawat makam.
Salah satu peziarah Muhamad Yusuf sangat terkesima dengan apa yang telah dilakukan oleh para pemuda dusun setempat.
Bahkan selama dirinya berziarah di berbagai tempat baru kali ini satu satunya TPU yang menyuguhkan makanan tradisional dan juga minuman es campur bagi para peziarah.
“Saya berterima kasih kepada warga sekitar terutama pemuda, hal ini mungkin bisa menjadi contoh ditempat lain. Sebab saya baru kali ini satu – satunya TPU yang menyuguhkan makanan dan minuman tradisional bahkan tempat duduk bagi peziarah," he said