The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Prices of Sacrificial Animals in Banyuwangi Slowly Crawling Up

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: TIMES Indonesia

BANYUWANGI – Mendekati hari lebaran Idul Adha, terpantau di Banyuwangi harga hewan kurban perlahan mulai mengalami kenaikan. Meski tidak banyak, namun kenaikan harga ini hanya terjadi pada hewan kambing saja.

Reported from TIMES Indonesia, terpantau, harga kambing saat ini berada di kisaran Rp 1,5 million to Rp 3 million. Sedangkan sapi, berada di kisaran Rp 15 million to Rp 30 million, tergantung jenis dan besar ukuran sapi.

Salah satu penjual hewan kurban di Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi City District, mengatakan bahwa satu Minggu sebelumnya harga kambing masih berada di angka Rp 1,3 million. Untuk kambing dengan ukuran kecil.

“Seminggu lalu masih dijual seharga Rp 1,3 juta kambing paling kecil. Bahkan ada yang Rp 1 million. Sekarang sudah nggak boleh seharga itu. Kenaikan seperti ini sudah biasa terjadi kalau masuk bulan besar,” kata Ibrahim (70), Thursday (16/7/2020) yesterday.

Ibrahim mengaku, kisaran harga tersebut terbilang stabil disaat menjelang lebaran Idul Adha. Even, harga ini bisa saja mengalami kenaikan saat semakin dekat dengan hari H lebaran. Tergantung pada meningkatnya permintaan pasar.

“Mentok itu H-5 lebaran, harganya bisa naik terus. Tapi ya tergantung permintaan, kalau jauh hari seperti ini masih belum nampak kenaikannya,He said.

Diakui Ibrahim, kambing tersebut bukanlah miliknya. Dirinya hanya sebagai pedagang yang menjualkan kambing saja. Mentioned, kenaikan ini juga dipengaruhi oleh biaya perawatan dan pemeliharaan selama dirinya menjual hewan kurban tersebut.

For now, Ibrahim hanya memiliki 20 ekor kambing saja. Sejak membuka lapak seminggu lalu, new 3 ekor kambing yang sudah terjual. Pada lebaran Idul Adha sebelumnya, dirinya mengaku bisa memiliki stok kambing kurban hingga 50 tail.

Penurunan stok ini disebabkan banyaknya peternak atau pedagang yang menjual hewan kurban secara online. Langkah ini diambil para pedagang untuk mencegah interaksi langsung dengan pembeli, sebagai tindakan preventif untuk mencegah penularan Covid-19.

“Saya dan istri sudah tua, nggak bisa internet apalagi android. Only, sampai Idul Adha nanti kalau ada yang pesan hewan kurban, ya saya siap antar sampai tujuan,” kata salah satu pedagang hewan di Banyuwangi tersebut.

Exit mobile version