The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Heavy rain, Jalan Mirip Sungai

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Sudetan dan Sumur Resapan Tak Berfungsi

KALIPURO – Hujan deras mengguyur kawasan kota Banyuwangi dan sekitarnya, yesterday. Saking derasnya, air hujan menggenang di mana-mana. Genangan paling parah terjadi di Jalan Yos Sudarso, Klatak Village, Kecamatan Kalipuro.

Lamanya hujan mengakibatkan jalan raya tergenang mirip sungai. Kendaraan yang melintas pun hrus berjalan perlahan. Even, di depan SDN Klatak, sisi jalan raya di sebelah barat tidak bisa dilewati kendaraan. Terpaksa, kendaraan harus menggunakan ruas jalan sisi timur untuk melintas.

Banjir juga menggenangi jalan raya di Lingkungan Tanjung, Klatak Village, tepatnya di depan Kelurahan Klatak. Luberan air jalan raya tumpah ke perkampungan warga. inevitably, warga di Gang Cempaka RT01/RW02 Lingkungan Tanjung merasakan dampaknya.

”Perkampungan kami di sisi timur jalan dan posisinya lebih rendah dari aspal, air banyak masuk ke rumah warga,” ujar Abdul Rasad, 50, local RT head. He added, banjir yang terjadi di kampungnya sudah langganan setiap kali hujan lebat.

Warga tidak bisa berbuat apa-apa selain harus kerja bakti menghalau air banjir dengan alat seadanya jika banjir kembali terjadi. ”Gorong- gorongnya sepertinya tidak lancar. Belum pernah ada tindakan dari pihak terkait. Kalau ada tindakan pasti tidak akan terjadi genangan air di jalan,” he added.

Meanwhile, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi said, hujan yang terjadi di Banyuwangi kemarin memang terjadi secara merata. Hampir semua wilayah di Banyuwangi mengalami hal yang sama.

”Semuanya hujan lebat hari ini (yesterday). Prediksi hujan akan terus terjadi setiap hari karena ini puncak musim hujan. Sesuai data BMKG hujan akan setiap hari turun mulai pukul 16.00,” kata Eka. He added, untuk banjir genangan yang langganan terjadi di Jalan Yos Sudarso ini lebih disebabkan gorong-gorong di sepanjang jalan kurang memadahi.

Sementara air selokan yang mengalir dari arah barat menuju sisi timur volumennya sangat besar saat hujan terjadi. ”Kita sudah sering koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (COULD) terkait masalah ini. Mudah-mudahan segera ditangani,” jelas Eka.

Meanwhile, Head of Public Works Dinas (COULD) Highways, Cipta Karya, and Spatial (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono says, sebenarnya pihaknya telah melakukan langkah-langkah terkait banjir di Jalan Yos Sudarso.

Pihaknya telah membangun beberapa sudetan dan sepuluh sumur resapan di dekat SDN Klatak. Namun karena volume air dari hulu atau dari perumahan masih sangat besar membuat sumur resapan tidak bisa menampung air banjir. Terkait permasalahan ini, pihaknya akan melakukan langkah-langkah berupa pembangunan sumur resapan baru serta memperbaiki saluran drainase di jalan samping Perumahan GGM, Klatak Village.

”Akan kami perhatikan, nanti air selokan dari Perumahan Klatak akan kami alihkan ke arah utara, sementara ini masih mengarah ke selatan. Sumur resapan serta sudetan di daerah Perumahan Klatak dan timur jalan raya atau di Lingkungan Solong juga akan kami tambah lagi sesuai kebutuhan,said Mujiono.

Not only that, pihaknya juga telah melaporkan hal ini kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk membangun double way dari arah Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Gatot Subroto, Ketapang Village. later, jika pembangunan double way di jalan nasional ini terealisasi, terkait gorong-gorong di jalan raya juga akan diperhatikan akar banjir genangan tidak kembali terulang.

”Dimensi gorong-gorong nanti akan diperbesar," he concluded. Meanwhile, sebuah pohon jati di dalam area pemakaman yang berada di Jalan MH. Thamrin roboh ke tengah jalan, yesterday afternoon. as a result, satu sisi jalan tersebut tidak bisa digunakan oleh warga karena separuhnya tertutup pohon.

Robohnya pohon diduga akibat hujan bercampur angin kencang yang melanda Banyuwangi sore itu. Sarkan, 46, salah seorang saksi mata yang berada di dekat lokasi menuturkan, insiden pohon tumbang terjadi pukul 15.15. Saat itu hujan yang mengguyur tengah deras-derasnya.

Tak lama terdengar suara dahan besar yang roboh ke jalan. Benar rupanya, sebuah pohon jati yang memang sudah lama mati ambruk ke jalan. Akibat robohnya pohon itu, pagar tembok pemakaman menjadi hancur. Besides that, kabel milik Telkom yang berada dekat dengan pohon roboh juga ikut terseret hingga ke tengah jalan.

“Pohonnya memang sudah tua, lihat saja tidak ada daunnya sama sekali. Untung saja pas tidak ada orang lewat. Cuma tadi hampir menimpa truk yang parkir,” ujar pria bertubuh tambuh itu. Until this news was written, pohon tersebut belum bergeser dari posisinya semula.

Beberapa anak muda yang tinggal tak jauh dari lokasi berusaha menolong dengan mengatur lalu lintas. Fortunately, hujan pun reda. Sehingga warga yang melintas bisa melihat dengan jelas keberadaan pohon yang tumbang. Meskipun aliran air sisa hujan masih mengalir di sepanjang jalan.

Yurik, salah seorang pemuda yang ikut mengatur lalu lintas mengatakan, jika batang pohon terlalu keras. Originally. dirinya sudah sempat menghubungi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Sayangnya hari itu tidak ada petugas yang standby dan kantor juga sedang tutup.

“Kalau ada yang punya gergaji mesin kita berani memotong. Tadi dicoba sama gergaji biasa ternyata sulit,” ujarnya sambil mengatur lalu lintas. (radar)

Exit mobile version