The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ISC 2015-2016 OFFICIALLY OPEN

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Pembukaan ajang perkemahan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-2016 bersama Antangin Junior Regional Championship Banyuwangi resmi dibuka di Bumi Perkemahan Kalibendo, Village village, Glagah District, Banyuwangi, last Wednesday night (27/4).

Wakil Bupati Banyuwangi sekaligus Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko bersama Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, membuka acara perkemahan tingkat penggalang yang diikuti Pramuka penggalang dari seluruh kwartir ranting (kwaran) in Banyuwangi.

Tepat di tengah Lapangan Bumi Perkemahan Kalibendo, Village village, Glagah District, kedua tokoh Pramuka itu didampingi seluruh pengurus Kwarcab Banyuwangi mengajak para siswa bersemangat dalam ISC 2015-2016 the.

Selain untuk menunjukkan eksistensi gerakan Pramuka yang di didik dengan sungguh-sungguh di Banyuwangi, ajang itu juga diharapkan memotivasi para siswa agar semangat mengikuti Pramuka. Ketua Kwarcab Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, dalam sambutannya mengatakan dukungannya terhadap kegiatan yang melingkupi seluruh Indonesia tersebut.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat gerakan Pramuka di Banyuwangi. Terlebih ada hadiah bagi yang terbaik untuk dapat mengikuti perkemahan di Amerika. That matter, he said, akan membuat siswa terpacu untuk dapat berlomba dengan kemampuan terbaik.

“Tahun lalu peserta yang berangkat ke Amerika berasal dari Malang, dan saya ikut dalam acara pemberangkatannya. Saya berharap tahun ini Banyuwangi dapat mewakili. Apalagi lingkup tahun ini lebih luas, yaitu seluruh Indonesia,” ungkap Yusuf.

Gerakan Pramuka sendiri menurut Yusuf memiliki manfaat untuk dapat membentuk karakter siswa. Sehingga dengan adanya kegiatan Pramuka baik di tingkat sekolah, Kwaran, Kwarcab maupun nasional seperti ini, pola pendidikan karakter siswa melalui Pramuka akan terbentuk secara berjenjang.

“Kita bisa merevitalisasi pendidikan karakter dan kehidupan berbangsa siswa melalui Pramuka, sehingga seluruh gerakan dari Gugus Depan sangat penting dan perlu selalu diadakan,” pungkas Wabup Banyuwangi itu.

Head of Banyuwangi Dispendik, sekaligus Ketua Panitia ISC 2015-2016, Sulihtiyono added, Pramuka dapat menjadi aktualisasi dari para peserta didik untuk menjadi manusia beriman dan memiliki rasa kebersatuan dan nasionalisme tinggi.

Karena itu dia berharap dalam ajang yang diselenggarakan pada 28 April hingga l Mei ini, ratusan regu dari 24 kwaran dapat meningkatkan semangat mereka. “Ada banyak tantangan dalam ISC yang diselenggarakan Jawa Pos Grup dan Kwarcab Banyuwangi ini. Dan tentunya akan membentuk karakter para siswa yang memanfaatkan ajang ini dengan baik,” kata Sulih.

Usai membuka acara dan berfoto bersama siswa, ketua Kwarcab Banyuwangi dan kepala Dinas Pendidikan di dampingi para ketua Kwaran beserta camat Glagah mengunjungi tenda peserta. However, kegembiraan pembukaan ISC 2015-2016 Bersama Antangin Junior itu berselimut duka.

Santoso Valentino, 11, penggalang kelas 5 SDN Tembokrejo, meninggal dunia setelah terpeleset di lereng kebun cengkih. around 05.00 yesterday hrs, Santoso didampingi pembina hendak buang air di toilet yang disediakan panitia.

However, karena terburu-buru, dia tergelincir saat berlari ke arah sungai. Pembina dan panitia dengan sigap memberikan pertolongan pertama di posko kesehatan. Dia juga sempat dibawa ke puskesmas terdekat dan kondisinya sempat membaik.

After that, dia ke RSUD Blambangan. Namun malang, dalam perjalanan menuju rumah sakit itu, nyawa siswa tersebut tidak terselamatkan. As a result of this incident, keluarga besar Pramuka Banyuwangi berduka. Seluruh tim SDN l Tembokrejo pun dipulangkan.

“Padahal panitia sudah memberi tanda batas, tapi mungkin si siswa sudah tidak tahan untuk BAB jadi mencari jalur pintas. Kejadiannya masih sangat pagi sekitar pukul 05.00. Kepalanya terantuk batu,” ujar salah seorang guru. (radar)

Exit mobile version