The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Jaranan Buto is getting more global

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SENI jaranan tak lagi milik kaum pinggiran. Kesenian tersebut tak hanya menasional. Seni jaranan, khususnya jaranan buto, kian kukuh posisinya di level dunia. last night (10/3) dua kru Jawa Pos Radar Banyuwangi, yakni Nurhariri dan Cahya Heriyanto, ikut jadi saksi penampilan seni jaranan buto di ajang internasional.

Pergelaran seni jaranan buto tampil perdana di arena Wonderful Indonesia 9 th My Balloon Fiesta di kawasan Desa Parkcity, Kuala Lumpur, last night. Sebelum jaranan buto tampil di hadapan ribuan penonton, Ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Malaysia, Abdul Aziz |, 46, memberi kesempatan kepada sejumlah warga Banyuwangi untuk foto bersama.

Cahya Heriyanto & I am editing
Cahya Heriyanto & I am editing

Not only that, mereka juga memberi kesempatan warga Malaysia dan para turis asing mengabadikan foto. “Nama kelompok seni di Malaysia, yaitu Sekarwangi. Ada jaranan buto dan tari gandrung. Kami sengaja mempersilakan siapa saja untuk foto bersama. Melalui jaranan buto yang sekarang tampil, diharapkan budaya Banyuwangi dikenal di seluruh dunia,He said.

Aziz menjelaskan, seni jaranan buto yang ditampilkan sudah berdiri sejak tahun 2012. He confessed, awal mula pendiriannya menggunakan dana bantingan. “Kita sempatkan kumpul sekali dalam seminggu. Alhamdulillah, sejak itu kita sudah tampil puluhan kali dan terakhir di Desa Par kcity ini,” papar pria asal Dusun Sedangrejo, RT 4, RW 2, Kebondalem Desa Village, Bangorejo District, Banyuwangi, the.

Menurut Aziz, jaranan buto memiliki tujuan luhur untuk terus ditampilkan, yaitu mengingatkan para buruh migran Indonesia, dan manusia pada umumnya, agar meninggalkan kesombongan dan keserakahan. “Pesan moralnya itu. The difference, kami mengangkat cerita kemanusiaan dan tidak makan beling (pecahan kaca). But, kami lebih kepada pengenalan budaya dan penyampaian pesan,he explained.

Meanwhile, penampilan yang digelar sekitar pukul 19.30 waktu Malaysia tadi malam terus mendapat perhatian ribuan penonton dari berbagai negara. Meriahnya sambutan penonton itu sangat melegakan tokoh warga Banyuwangi di Malaysia, Irzal Maryanto Ashabi.

Menurut Irzal Maryanto, pihaknya sangat bangga karena acara pentas tadi malam dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi. “Ada kebanggaan tersendiri karena seni jaranan buto dan tari gandrung yang akan digelar dihadiri orang-orang penting dari Banyuwangi,’’ ujar pria yang juga dirut MS Cargo itu.

Meanwhile, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam, sejumlah warga antusias melihat pergelaran seni jaranan buto di arena Baloon Fiesta tersebut. Even, penonton antusias berfoto bersama dengan para pemain jaranan buto. “Ini sangat bagus. Saya tidak pernah melihat kostum pemain budaya seperti jaranan buto. Terlihat menakutkan, tapi penuh pesan kemanusiaan,” ujar Selena, pengunjung asal Inggris.

Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 20.00 last night, pergelaran aneka kesenian asli Indonesia masih berlangsung. Para seniman yang tampil terlihat antusias. Terutama atraksi pembuka yang dimainkan grup kesenian Jaranan Buto Sekar Wangi yang bermarkas di Jalan H. Abdul Latif, Kampung Bukit Kapar, Selangor, Malaysia, that.

The plan, beberapa kesenian tradisional asal berbagai daerah lain di Indonesia bakal ditampilkan pada ajang yang berlangsung hingga Minggu besok itu (12/3). Beberapa kesenian dimaksud, antara lain Tari Pasambahan Minang asal Sumatera Barat, Tari Merak Pasundan asal Jawa Barat, dan Tari Topeng Ireng asal Magelang. (radar)