BANYUWANGI, KOMPAS.com – Jelang penutupan penyeberangan, aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, East Java, mulai menunjukkan peningkatan.
Arus kendaraan dari Pulau Bali tersebut terlihat meningkat sejak Senin (20/3/2023) sore sampai Selasa (21/3/2023) morning.
Read too: Heavy Rain, Roofs of Residents' Houses in Banyuwangi Collapsed
Para pejalan kaki, pengendara roda dua, dan roda empat, tampak antre keluar kapal dan hendak melanjutkan perjalanan menuju ke kampung halamannya.
“Ingin awal Ramadhan bareng keluarga di rumah. Nanti balik ke Bali lagi,” kata Ika Ayu Novitasari (25) travelers from Jember, Tuesday (21/3/2023).
Ika mengaku sengaja pulang lebih awal untuk nyekar atau kirim doa ke makam keluarga jelang awal Ramadhan. Ika pulang ke Jember menggunakan sepeda motor.
“Especially, awal puasa juga hampir bersamaan dengan perayaan Nyepi. Jadi saya milih pulang duluan,” ucap Ika.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, M Yasin mengatakan, peningkatan penumpang itu terjadi sejak Senin (20/3/2023) sore.
“Sejak Senin sore ada kenaikan jumlah penumpang maupun kendaraan dari Bali menuju Pelabuhan Ketapang,” kata M Yasin, Tuesday (21/3/2023).
Pihak ASDP Ketapang mencatat, there are as many 19.578 passenger and 5.638 kendaraan telah menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan ASDP Gilimanuk.
Sedangkan dari Jawa yang hendak menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang, there are as many 14.334 passenger and 4.802 vehicle.
Most of them, penumpang yang hendak menyeberang ke Bali itu untuk melihat pawai Ogoh-ogoh pada malam Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
Otoritas pelabuhan memprediksi, lonjakan penumpang maupun kendaraan akan terjadi pada hari pertama dan kedua Nyepi, atau saat pelabuhan dibuka kembali.
“Prediksi kami akan terjadi peningkatan pada H+1 sampai H+2 setelah Nyepi,” ucap Yasin.
