The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

The beauty of Banyuanyar Waterfall is less attractive to tourists

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
SEPI: Wisata Alam Banyuanyar (WBA) di Dusun Curahleduk, Banyuanyar Village, Kecamatan Kalibaru sepi dari pengunjung pada Minggu (6/1). (Irham Muzaki/RadarBanyuwangi.id)

RADARBANYUWANGI.ID – Wisata Alam Banyuanyar (WBA) yang berlokasi di Dusun Curahleduk, Banyuanyar Village, Kalibaru District, selama ini kurang diminati pengunjung. Destinasi wisata yang menyuguhkan keindahan alam dan air terjun itu, setiap hari sepi pengunjung, termasuk hari libur seperti pada Minggu (6/1).

Lokasi wisata yang dibuka pada awal Januari 2019 that, milik swasta yang dikelola secara mandiri. Pengunjung yang masuk, dikenakan tarif Rp 5.000. “Tiket sesuai aturan dari pemkab,” cetus ketua Pokdarwis WAB, Fatkur Rahman.

Rahman menyebut mengembangkan WAB ini secara mandiri, tanpa bantuan dari pemerintah. His side, telah mencoba menggandeng pemerintah, tapi masih belum mendapatkan respon. “Wisata di Kecamatan Kalibaru tidak pernah dilirik pemerintah," he said.

Menurut Rahman, WAB ini sepi karena terletak di paling barat wilayah Banyuwangi, ditambah fasilitas yang masih apa adanya. Government, selama ini hanya memperioritaskan pengembangan wisata di Banyuwangi bagian utara. “Kita menargetkan pengunjung dari Jember dan Lumajang," he said..

Saat awal pembukaan WAB, it's clear, pendapatannya bisa mencapai Rp 1 juta per hari. But right now, dalam sehari hanya mendapatkan sekitar Rp 300 thousand per day. “Pendapatan Rp 300 ribu ini kalau hari libur," he explained.

Salah satu pengunjung, Mujiono asal Desa Kesilir, Siliragung District, menyampaikan alam di WAB itu sebenarnya cukup bagus. Tapi karena minimnya promosi, tempat wisata itu kurang diminati pengunjung. “Fasilitasnya juga perlu ditambah, alamnya bagus," he said.

Source : https://radarbanyuwangi.jawapos.com/berita-daerah/genteng/12/02/2022/keindahan-air-terjun-banyuanyar-kurang-diminati-wisatawan