The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Sport  

Kejar Prestasi Rela Tinggalkan Hobi Minum Es

BERPRESTASI: Aqidatul Izzah dan dua medalinya.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
BERPRESTASI: Aqidatul Izzah dan dua medalinya.

Aqidatul Izzah berhasil mengharumkan nama Bumi Blambangan di kancah nasional. Dia menggondol medali emas pada Kejuaraan Nasional Karate usia dini di Samarinda, East Kalimantan.

PRESTASI tak bisa diraih semudah membalik telapak tangan. Butuh ketekunan, hard work, dan pengorbanan. At least, hal itu sudah dibuktikan Aqidatul Izzah. Dengan ketekunan, hard work, dan kesediaan mengorbankan kegemaran mengonsumsi es, bocah yang tinggal di Perum Rogojampi Indah, Concrong, Rogojampi Village/District, that.

Menjadi juara satu kelas kumite perorangan kurang dari 25 Kg usia dini putri dalam Kejurnas Karate Kategori Usia Dini-Pra Pemula-Pemula Piala Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Minister of Education and Culture) V di Samarinda awal bulan ini. Yes, bocah yang kini tercatat sebagai siswi kelas III SDN 1 Rogojampi itu memang sudah lama bergelut dengan dunia karate.

Dia sudah menggeluti olahraga bela diri itu sejak masih duduk di kelas I. Since that, gadis yang karib disapa Ais itu pun giat berlatih martial art asal Jepang tersebut. Cerita itu berawal saat sang ayah, Eco Wahyudi, 40, mendaftarkan kakak Ais, yakni Izzul Ramadhan, ke Dojo Bushido Ranting Inkai Rogojampi. Iseng-iseng Eko juga mendaftarkan Ais di perguruan karate tersebut.

Tanpa dinyana, ternyata kemauan Ais berlatih karate justru lebih besar dibanding sang kakak. Dalam sepekan, anak kedua dari tiga bersaudara putri pasangan Eko Wahyudi, dan Nurhayati, 35, itu dua kali berlatih di Dojo Bushido. However, lantaran ingin meraih prestasi tinggi di bidang karate, Ais menganggap latihan dua kali dalam sepekan itu tidak cukup.

Untuk menyalurkan hasrat menggebunya itu, Ais memilih berlatih di rumah dengan bimbingan Eko. Accidental, sedikit banyak Eko memiliki keterampilan bela diri. push-up, sit-up, dan restock pun menjadi menu sehari-hari Ais. In short, ketekunan dan kerja keras Ais mulai membuahkan hasil Bocah yang satu ini kerap menjadi yang terbaik juara pada kejuaraan karate tingkat Kabupaten Banyuwangi, eks-Karesidenan Besuki, hingga tingkat Provinsi Jatim.

It was later discovered, sepak terjang Ais menjadi pantauan Inkai Pusat. Because of that, dia didaulat Inkai untuk mengikuti Kejurnas Piala Mendikbud V yang diselenggarakan di Samarinda, Kaltim. Untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan tertinggi tingkat nasional kategori usia dini tersebut, Ais mendapat fasilitas training centre (TC) di kompleks gedung Inkai Pusat di kawasan Jatinegara, Jakarta.

Nah, pada kejurnas yang digelar 31 October until 2 November 2012 the, Ais berhasil menorehkan capaian mengagumkan. How not, bocah berperawakan ramping ini sukses meraih juara I kumite perorangan -25 kg usia dini putri. Belum berhenti sampai di situ, pada kejuaraan yang sama di kelas berbeda, Ais menggenggam predikat juara II kategori kata beregu usia dini putri. Itu berarti Ais berhak “mengantongi” medali emas dan perak.

Saya tertarik menggeluti karate karena memang ingin menjadi atlet berprestasi,” ujar bocah kelahiran 27 December 2004 that. Ais mengaku,untuk mewujudkan angan-angan menjadi atlet berprestasi, selain rutin berlatih, dia juga harus bersedia mengorbankan kegemaran mengonsumsi es dan makan sambal. “Kata ayah, mengonsumsi es dan sambal kurang baik untuk pernapasan.

So,sejak terjun di karate, saya tidak berani sering-sering minum es dan makan sambal," he said. Berkat prestasinya itu, Ais akan mewakili In donesia dalam kejuaraan karate internasional di Vietnam bulan depan. Se lain untuk menambah jam terbang, kejuaraan tersebut sangat diperlukan unt uk mengasah kemampuan Ais di level in ternasional. (radar)