The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Linda Had Farewell Family Go to Syria

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
TKI asal Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo Linda Purwaningsih dikawal pihak ke po lisian saat baru saja turun dari KA di Stasiun Karangasem.

KEDATANGAN Linda Purwaningsih ke Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo sempat bikin heboh. Warga berebut ingin melihat langsung wajah perempuan yang disebut-sebut terlibat jaringan ISIS tersebut. Terkait kabar itu, pihak keluarga juga mengaku kaget.

Jelang kedatangan Linda dari Polres siang kemarin, keluarga berkumpul dan bersiap menyambut Linda. Menurut penuturan Ayah Linda, Kateno, terkait semua rumor yang ditujukan kepada anaknya keluarga sepakat tidak akan mempermasalahkan.

"Day (Linda, Red) akan kita terima, tidak akan kita permasalahkan,he explained. Kateno menambahkan, keberadaan putrinya di luar negeri dimulai sejak 2007. At that time, dia menjadi TKI di Taiwan. Keberangkatan pertama Linda ke Taiwan tersebut tidak berlangsung lama. Belum genap setahun dia pulang karena ada masalah.

“Tujuh bulan pertama dipulangkan,’’ imbuh Kateno. Setelah berdiam diri di rumah kurang lebih satu bulan, dia kemudian berangkat lagi ke Taiwan. Dalam keberangkatan keduanya ini, dia berada di Taiwan selama dua tahun. “Itu setelah pulang, ke sana lagi,he explained.

Linda (pakai cadar) didampingi orang tuanya, Kateno (dua dari kiri) dan Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo usai tanda tangan berita acara penyerahan di kantor Desa Temurejo.

Semula, keluarga tidak ada masalah dengan kondisi Linda di luar negeri. Baru setelah Linda memberi kabar kepada pihak keluarga bahwa dirinya memakai cadar, polemik sedikit terjadi. Along with it, Linda mulai melarang keluarga di rumah menggelar kegiatan seperti tahlilan atau selamatan.

“Bapak jangan ikut tahlilan,” ujar Kateno menirukan ucapan Linda. Kondisi tersebut berlangsung terus-menerus, Sekitar akhir 2015, Linda sempat datang ke rumah bersama dengan seorang laki-laki bernama Noval, pria yang mengaku dari Lamongan ini. At that time, Noval dikabarkan akan meminang Linda.

Dari hubungan dengan Noval, Linda juga sempat berpindah-pindah dari Jakarta dan Sulawesi. Menurut keterangan Kateno, kedatangan Noval kurang mendapat sambutan yang baik. At that time, dia meminta izin untuk meminang Linda. “Kamu jangan polah- polah sama orang Banyuwangi, saya bilang begitu,he explained.

Tiga bulan lalu, kabar mengejutkan disampaikan Linda kepada ayahnya. Saat itu Linda pamitan akan berangkat ke Syiria. “Pak aku mau ke Syiria melewati laut. Lautnya banyak ranjaunya, kalau aku mati ikhlaskan,” ungkap Kateno menirukan ucapan anaknya.

Merasa tidak beres dengan sikap anaknya, Kateno saat itu mengaku menegaskan kepada Linda mengenai keterkaitan dengan jaringan ISIS. Namun pertanyaan itu dibantah Linda. “Saya tegaskan, kamu ikut ISIS,” tegasnya kala itu.

Meanwhile, penyerahan Linda kepada keluarganya dilakukan secara formal. Penyerahan dituangkan dalam berita acara yang disaksikan Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo, jajaran Forpimka, dan Pemdes Temurejo. Kapolsek Watiyo mengatakan, keberadaan Linda setelah dideportasi saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

He insisted, alasan deportasi tersebut dikarenakan tidak adanya dokumen resmi yang dimiliki Linda. ”Yang jelas Linda dideportasi karena dokumen yang tidak dia miliki,he explained. Terkait rumor keterlibatan dengan jaringan ISIS atau gerakan pemberontak lainnya, Watiyo menegaskan hal itu tidak ada.

”Soal keterlibatan Mbak Linda tidak ada,” he said. Lebih lanjut Watiyo mengatakan, keterangan yang dia sampaikan didasarkan pada tidak adanya salinan resmi mengenai keterlibatan Linda yang disampaikan langsung oleh otoritas kepolisian Turki.

“Saya mengatakan tidak ada karena saya tidak ada turunan (information) dari negara Turki," he said. Terkait paham yang dianut Linda tidak sesuai dengan pemahaman secara umum masyarakat yang lain, Kapolsek menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan acuan.

“Kaitannya paham, sampai saat ini kita tidak bisa membuktikan," he said. Saat dimintai informasi lebih jelas motif perpindahan Linda dari Taiwan ke sejumlah tempat hingga berakhir di Turki, Kapolsek belum bisa memberikan keterangan secara jelas.

“Kepentingannya masih tanda kutip," he said. Kapolsek juga menyebutkan jika kesan keberadaan Linda ditutup dari jangkauan awak media, hal itu tidak lebih dari permintaan Linda secara pribadi ditambah lagi selama pemulangan Linda dikawal oleh tim dari Kemensos RI.

“Kami juga menghormati SOP yang diterapkan Kemensos dalam mendampingi warga yang dideportasi. Itu dia yang minta,” he said. (radar)