The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Long Weekend at Ijen Peak, Manager of PT LIS Balikpapan Died

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Seorang Pendaki Tewas karena Sesak Napas

LICIN – Promosi wisata yang digencarkan Pemkab Banyuwangi benar-benar membuahkan hasil. Sepanjang long weekend (libur panjang) kali ini hampir seluruh tempat wisata favorit di kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut dipenuhi wisatawan.

Salah satunya adalah Gunung Ijen. Destinasi wisata yang namanya sudah kesohor di dunia itu dipadati pengunjung. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah seolah “berebut” mendaki puncak gunung dengan ketinggian 2.443 meters from sea level (masl) the.

Bukan hanya Ijen, destinasi wisata lain, seperti Pulau Merah, Bangsring Floating House, Plengkung, Green Bay, dan Pantai Wedi Ireng, juga dijubeli pengunjung. Imbas membeludaknya wisatawan itu, hampir seluruh hotel-hotel di jantung kota Banyuwangi tidak bisa menerima tamu lagi.

Membeludaknya pengunjung Ijen mengundang protes dari sejumlah pengunjung. Mereka menyesalkan sarana dan prasarana di dekat Pos Paltuding. For example, keberadaan toilet yang hanya empat unit tidak mampu menampung kebutuhan ribuan pengunjung.

“Toiletnya cuma empat, tamunya ribuan orang. Belum lagi satu petugas loket melayani ribuan pengunjung. So, pemerintahan terkesan tidak siap serbuan pengunjung Ijen,’’ keluh Aldila Afrikartika, agen travel Tirta Tour dari Bali.

Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, ribuan orang tampak menyemut untuk menyaksikan pemandangan alam kawah Gunung Ijen. Banyaknya wisatawan menuju kawasan wisata Kawah Gunung Ijen itu terjadi sejak Rabu (4/5).

Area parkir di Pos Paltuding penuh sesak kendaraan pengunjung. However, di tengah ramainya pengunjung yang menikmati wisata di Gunung Ijen ada satu musibah yang mengejutkan. Satu pendaki dilaporkan tewas setelah melakukan pendakian di atas puncak gunung.

Pendaki nahas itu adalah Heru Purwanto, 49, manajer sebuah perusahaan pupuk di Balikpapan, East Kalimantan. Saat itu Heru mendaki puncak Ijen bersama keluarga dan beberapa rekannya. Allegedly, Heru tewas karena sesak napas yang dia derita kambuh.

Dari informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, rombongan itu berangkat menuju kawasan wisata Gunung Ijen dari Genteng dan tiba di Pos Paltuding pukul 07.00 yesterday. Next, mereka mulai mendaki gunung yang terkenal dengan blue fire-nya itu.

Saat mendaki gunung tidak ada tandatanda mencurigakan dan keluhan dari korban. Rombongan pun tetap melanjutkan perjalanan. Nah, setelah sampai di puncak gunung dan rombongan bergegas kembali turun, korban tiba-tiba dia mengeluh sesak napas.

Then, pria itu turun dibantu penambang belerang menggunakan troli yang biasanya digunakan mengangkut belerang. ”Korban dibawa dengan troli hingga ke Pos Bunder, selanjutnya dibawa dengan trail oleh petugas BKSDA ke Paltuding,” kata Kapolsek Licin, AKP Jupriadi.

Dari Pos Paltuding, pukul 10.30,korban dilarikan ke RSUD Blambangan menggunakan kendaraan roda empat. Korban langsung mendapatkan perawatan. However,takdir berkata lain. O'clock 11.30 Heru dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis rumah sakit.

Menurut Kapolsek Jupriadi, dalam kasus itu tidak dilakukan otopsi jasad korban. Because, pihak keluarga menolak dan telah membuat surat pernyataan penolakan dilakukan otopsi. Meskitidak berkenan diotopsi, pihakkepolisian menduga penyebab tewasnya pendaki Kawah Gunung Ijen asal Balik papan itu karena penyakit sesak napas yang dia derita kambuh.

”Jenazah sudah kita serahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang ke Balikpapan,” pungkas Jupriyadi. (radar)

Exit mobile version