The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Enter Ramadan, The road in the City Center of Genteng is starting to be crowded with vehicles

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROOFTILE, Jawa Pos Radar Tile – Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Gajah Mada, Kulon Tile Village, Tile District, Banyuwangi, terutama di depan Pasar 1 Genteng bertambah, Thursday (24/3). Sejak Ramadan, di ruas jalan itu sudah macet sejak siang hari. Padahal di hari biasa, jalan di pusat Kota Genteng macet mulai sore hingga malam hari.

Jalan Gajah Mada yang macet itu mulai terjadi sekitar pukul 12.00. Semua kendaraan yang melintasi di jalan pertokoan itu, terlihat harus jalan merayap. Kemacetan semakin tinggi mulai pukul 16.00. Kendaraan dari dua arah, tidak bisa berjalan normal karena macet. “Di barat ada lampu merah, di timur juga ada lampu merah, di tengah pedagang Pasar Genteng 1 tumpah ke jalan,” terang Santoso, salah satu warga Desa Genteng Kulon.

Kondisi jalan yang sudah macet, diperparah dengan banyaknya kendaraan besar yang masuk ke jalur kota. Meski sudah ada larangan kendaraan truk dan fuso tidak boleh masuk, tapi para sopir tetap bandel. “Pasar Genteng ini beroperasi subuh, afternoon, and afternoon,” terang salah satu juru parkir (think), Suwarno, 41.

Sejak memasuki Ramadan, daya beli masyarakat meningkat. So that, kepadatan jalan yang biasanya mulai sore hari, ini sejak siang sudah macet. “Biasanya jalan macet mulai pukul 15.00, sekarang duhur jalan sudah mulai padat,He said.

Kemacetan yang menjadi masalah menahun di salah satu kecamatan tersibuk di Banyuwangi ini, semakin bertambah parah karena Jalan KH Wahid Hasyim Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng yang selama ini dibuat jalan pembuangan, kini juga penuh. “Di Jalan KH Wahid Hasyim banyak yang jualan takjil, jalan juga macet,"he said.

Kendaraan roda empat dari arah timur yang menuju pusat Kota Genteng, setiba di traffic light Wetan Tile Village, Kecamatan Genteng dialihkan ke utara melewati Jalan KH Hasyim Asyari, dan tembus ke Jalan KH Wahid Hasyim di Desa Genteng Kulon. “Plang pengalihan arus sudah dipasang di pintu masuk kota,” kata Kanit Lantas Polsek Genteng, Inspector Nanang Wardhana.

Meski plang sudah terpasang, it's clear, para sopir truk besar masih kerap masuk ke pusat kota hingga menimbulkan kemacetan panjang. Especially, anggota yang berjaga di jalan tersebut kerap tidak cukup. “Kebanyakan sopir berdalih akan mengantarkan barang ke Pasar Genteng 1, mereka tetap nekat mmenerobos larangan melintas itu,he explained.

even so, masih kata Nanang, truk besar yang masuk ke pusat Kota Genteng jumlahnya tidak semasif saat pengalihan arus lalin belum diterapkan. “Dulu roda empat bebas keluar masuk jalur tersebut,he said.

Kepala Pasar Genteng 1, Sudarmanto membenarkan ada peningkatan jumlah pengunjung di pasar induk itu. Ia mengaku tidak bisa menyebutkan detail berapa okupansi pembeli di pasar itu. “Peningkatannya tidak tercatat, karena kami hanya berurusan dengan pedagang (penarikan retribusi). Tapi kalau secara kasat mata bisa terlihat peningkatannya,"he said.(sas/abi)

source