“Tapi anehnya, material kami sudah siap justru apaslnya yang belum juga turun,” kata Pak Silvi, local community leaders. Lima tahun lalu warga di kampungnya sangat senang. Sabab saat itu jalan mereka yang sebelumnya makadam, akhirnya diaspal oleh Pemkab Banyuwangi. However, diduga sering dilewati truk bermuatan tebu dari perkebunan, akhirnya banyak aspal yang mengelupas. “Akhirnya warga sempat protes ke kebun, dan melakukan musyawarah," he said.
Musyawarah tersebut kemudian menghasilkan kesepakatan, bahwa pihak perkebunan bersedia memperbaiki jalan dengan cara memberikan bantuan aspal drum. However, belakangan warga mendengar bahwa Pemkab Banyuwangi bersedia memperbaiki jalan yang rusak, asalkan ada material dari masyarakat atau pihak ketiga. Informasi inipun kemudian ditindaklanjuti warga. Mereka mempersiapkan material, dan sejak beberapa bulan lalu sudah menumpuk di sepanjang jalur perkampungan itu.
”Pihak kebun yang sebelumnya akan menyiapkan aspal, kita minta untuk membantu material dan mereka bersedia. Warga juga mengajukan proposal ke Pemkab Banyuwangi,he said. strange, sampai kemarin warga masih belum juga mendapatkan kepastian dari Pemkab Banyuwangi, kapan aspal drum dan warles akan diturunkan ke desa mereka. “Terus terang kami sangat menunggu dan mengharapkan aspal ini segera turun. Sebab sudah lama jalan kami rusak,"he said. (radar)