BANYUWANGI, KOMPAS.com – Tangkapan ikan lemuru di Perairan Muncar, Banyuwangi, East Java, kian hari semakin sulit didapat.
Saking sulitnya, ikan primadona dan favorit masyarakat Banyuwangi itu bahkan harus didatangkan dari India.
Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HSNI) Banyuwangi menyebut, penurunan tangkapan ikan oleh nelayan Muncar terjadi sudah satu dasawarsa.
Read too: Thanks to Cow Dung, Residents in Banyuwangi Switch from Elpiji to Biogas
“Sudah lama ya, around year 2010 then,” kata Ketua HSNI Banyuwangi, Hasan Basri, Saturday (18/3/2023).
Hasan mengungkapkan, penyebab penurunan hasil tangkapan ikan disebabkan sejumlah faktor. Yakni cuaca dan sumber daya ikan yang mulai berkurang.
“Added more, sekarang belum musim ikan,” ucap Hasan.
Read too: Forgot the Way Home, Grandpa Misnadin Gets Lost 4 Day in Baluran Banyuwangi Forest
Biasanya jika sedang musim panen, para nelayan rata-rata bisa mendapatkan hasil lebih dari 2,5 ton ikan.
Namun bila tidak sedang panen atau kondisi sepi, para nelayan hanya mampu mendapat 500 kilogram ikan saja.
Itu pun tidak semua nelayan mendapatkan tangkapan ikan. Tergantung perahu, jaring, dan seberapa jauh melaut.
Saat tangkapan sedang sepi, harga ikan lemuru dipastikan naik. Namun sebaliknya, saat tangkapan ikan sedang ramai, harga ikan akan murah.