Garis tengah tempurung penyu tersebut sekitar satu meter. Kehadiran penyu itu kali pertama diketahui Ardis, salah satu relawan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Penyu tersebut sempat tiga kali berpindah tempat untuk membuat sarang bagi telur-teIurnya.
Empat puluh menit kemudian, telur-telur penyu tersebut telah berserakan di dalam sarang. Setelah dihitung, jumlahnya 135 item. Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) South Banyuwangi, And, beserta keluarga menyempatkan diri menyaksikan anomali penyu bertelur tersebut.
Then, as much 135 butir telur dipindahkan ke penangkaran milik BSTF yang berada di sebelah selatan Pantai Boom. Begitu telur tersebut menetas menjadi tukik, akan dilepas liar lagi ke laut di Pantai Boom.
According to Agus, dirinya termasuk beruntung karena sekeluarga bisa menyaksikan langsung anomali penyu bertelur di Pantai Boom itu. “Kami tidak pedu jauh-jauh ke Sukamade. Di Pantai Boom sudah bisa menyaksikan penyu bertelur” ujar Agus usai berselfie ria bersama penyu bertelur tersebut. (radar)