BANYUWANGI, Jurnalnews – Proyek konstruksi yang sedang berlangsung di jalan Makam Buyut Dalang, berada di perbatasan wilayah antara Desa Sraten dan Sarimulyo lokasi itu di Dusun Krajan, Sraten Village, Cluring District, telah menarik perhatian. Proyek yang melibatkan pembangunan paving tersebut menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir.
However, di tengah proses pengerjaan tahap pemasangan paving, muncul perhatian serius terkait kualitas material yang digunakan.
Terdapat banyak kejadian dimana paving yang dipersiapkan untuk dipasang ternyata mengalami keretakan dan bahkan patah. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah material paving yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
In general, proyek-proyek pembangunan jalan yang memiliki intensitas lalu lintas seperti jalan usaha tani, membutuhkan penggunaan paving dengan kekuatan minimal K 300.
Kejadian ini tentu saja memicu kekhawatiran dari pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek.
Kehadiran paving yang retak dan patah dapat berdampak negatif pada ketahanan dan keamanan jalan, serta kenyamanan pengguna jalan. Therefore, penting bagi pihak terkait untuk segera mengevaluasi material yang digunakan dalam proyek ini guna memastikan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.
Pentingnya kualitas dalam setiap tahap konstruksi, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur, tidak dapat diabaikan. Upaya untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan akan menjadi investasi jangka panjang dalam menjaga infrastruktur yang tahan lama dan aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Dalam hal proyek paving ini, langkah-langkah lanjutan perlu diambil untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul, termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas material yang digunakan. Thus, diharapkan proyek ini dapat memberikan manfaat jangka panjang yang positif bagi masyarakat setempat serta pengguna jalan pada umumnya.
Salah seorang warga, Sunar, dengan penuh perhatian menjelaskan bahwa bahan paving yang order untuk proyek pembangunan jalan menimbulkan sejumlah kekhawatiran. Ia mengungkapkan bahwa ada sejumlah permasalahan serius yang berkaitan dengan kualitas paving tersebut.
“paving yang diperoleh dari pihak CV, tampaknya terdapat kelemahan yang patut diperhatikan. Bukan sekedar patah dan retak, tetapi ada juga bagian yang mengalami kerusakan yang mengkhawatirkan jika tetap dipasang," he explained.
Penjelasan ini tentu saja menggambarkan kekhawatiran yang mendalam terhadap kualitas bahan yang digunakan dalam proyek tersebut.
Dengan memahami bahwa bahan paving memiliki peran krusial dalam pembangunan jalan yang tahan lama dan aman, warga setempat merasa perlu untuk mengungkapkan keadaan ini agar dapat diatasi secepatnya.
Hal ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menghadirkan standar kualitas yang sesuai dalam setiap tahap proyek pembangunan infrastruktur.
Adanya permasalahan ini menggugah kepedulian dan keprihatinan bersama dalam menciptakan solusi yang tepat.
Diharapkan langkah-langkah konkrit akan diambil untuk mengatasi masalah ini, dan evaluasi menyeluruh terhadap material yang digunakan dalam proyek akan memberikan hasil yang positif. Dalam upaya menjaga keamanan, ketahanan, dan keindahan infrastruktur yang dibangun, partisipasi aktif dari semua pihak terlibat sangatlah penting.
Terungkap bahwa pelaksanaan proyek pembangunan jalan yang melibatkan penggunaan paving dilaksanakan oleh CV. Kharisma Teknika, sebuah perusahaan yang berbasis di Banyuwangi.
Dalam rangka pelaksanaannya, proyek ini mendapatkan dukungan melalui alokasi anggaran dari APBD tahun 2023, dengan nilai total proyek mencapai Rp. 94.473.000. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek ini adalah selama 60 day. Sumber proyek ini berasal dari Dinas Pekerjaan Umum di Banyuwangi.
Dengan adanya detail tersebut, tampak jelas bagaimana proyek ini diinisiasi dan dikerjakan oleh pihak CV. Kharisma Teknika. Dukungan finansial dari APBD tahun 2023 menegaskan komitmen pemerintah dalam memajukan infrastruktur jalan di daerah tersebut. Durasi waktu 60 hari menambah dimensi pentingnya penyelesaian proyek dalam jangka waktu yang tepat guna menjaga kelancaran akses jalan.
Semua komponen ini mencerminkan kolaborasi yang harmonis antara sektor swasta dan publik dalam upaya menciptakan perbaikan infrastruktur yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan dan dukungan dana yang memadai, diharapkan proyek ini akan berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat positif bagi seluruh komunitas di Banyuwangi.
Writer : Rony Subhan