The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Even though it's forbidden, Penambang Nekat Sedot Pasir di Sungai

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TEGALSARI – Penambangan pasir liar di sungai yang beroperasi menggunakan mesin sedot, masih marak di aliran Sungai Kalibaru di Dusun Blokseger, Desa Karang­doro, Tegalsari District, Monday (23/7/2018) ke­marin.

Meski sudah dilarang karena ti­dak memiliki surat izin dan bisa merusak lingkungan, tapi para penambang pasir masih nekat bekerja.

“Tambang pasir dengan me­sin sedot masih beroperasi,” cetus Widodo, 40, warga Pasar Blokagung, Karangdoro Village, Tegalsari District.

According to Widodo, warga sekitar sungai tidak suka dengan penam­bangan pasir di sungai menggu­nakan mesin sedot itu. Apart from destroying the environment, solar yang digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM), sering tumpah dan mencemari air sungai.

“Air sungai bau solar, warga yang mandi dan mencuci merasa terganggu. Truk pengangkut pasir membuat jalan semakin becek," he said.

Head of Karangdoro Village, Supri­yadi memahami tindakan para penambang menggunakan mesin sedot untuk mengambil pasir di sungai. It's done, untuk mem­permudah dalam bekerja. Dulu­nya, penambang harus mengambil pasir dengan menyelam dan me­­­ngeruk secara tradisional.

“Ka­lau dulu para penambang pa­sir menyelam, itu sangat ber­bahaya sekali. Kini menggunakan mesin sedot," he said.

Para penambangan pasir dengan mesin sedot, itu sulit dikendalikan. Pemerintah desa sudah sering memberikan imbauan. “Sudah beberapa kali didatangi, tapi masih ngotot menyedot pasir," he said.

Daerah yang terlarang dengan mesin sedot, light him, itu dekat jembatan. Bila sampai dilakukan, bisa membahayakan konstruksi jembatan. “Kita kesulitan untuk mengendalikan," he said.

According to Supriyadi, pemerintah desa sudah berupaya proaktif me­lakukan sosialisasi penam­bangan liar. “Kami selalu sam­paikan me­nambang jangan sampai meng­ganggu lingkungan, soal tonase truk juga kita ingatkan agar tidak merusak jalan," he explained.

Exit mobile version