The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Modal 150 Thousands Now Raise Tens of Millions in Turnover, Frozen Fruit Banyuwangi Translucent Various Cities in the country

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: Frezen fruit ‘Istana SirsakBanyuwangi /@ipukfdani/Instagram/

Produk hilir pertanian Banyuwangi semakin mendapat tempat di pasar nasional.

Salah satunya adalah buah kupas beku (frozen fruit) produksi “Istana SirsakBanyuwangi yang telah menembus berbagai kota di Tanah Air.

Sucipto, pemilik “Istana Sirsak”, storytelling, modal awalnya hanya Rp150 ribu, dan kini mampu meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan.

Usaha yang berada di Desa Karangdoro, Tegalsari District, itu dirintis sejak 2014.

At that time, Sucipto melihat potensi sirsak di Banyuwangi cukup berlimpah, namun hilirisasinya belum tergarap maksimal.

Awalnya saya sedih melihat buah sirsak ini tidak dimanfaatkan maksimal.

Lalu saya survei pasar, ternyata ada sirsak yang sudah masak lalu dibuang karena masyarakat tidak bisa mengolah.

Too bad, karena sangat bermafaat untuk kesehatan. Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya,” kata Sucipto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bertandang ke tempat usahanya, seperti dikutip Kabar Besuki dari laman resmi Kabupaten Banyuwangi.

Sucipto lalu tergerak untuk memperpanjang usia sirsak, yakni dengan dibekukan. Bermodal Rp150 ribu, dia bertekad memulai usahanya. Dari modal tersebut, kini omzet penjualannya mencapai Rp. 50 million per month.

“Dua tahun saya jatuh bangun, Alhamdulillah 2016 mulai banyak peminatnya. Bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan,” kata Sucipto.

Sirsak beku produksi Sucipto telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota, like Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.

“Permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa kami penuhi 1 ton karena bahan bakunya terbatas,” kata Sucipto.

Untuk harga, Sucipto membandrol dengan harga yang sangat kompetitif. “Hanya Rp. 15 ribu per paks, respectively 1 kg," he said.

Per hari, Sucipto bisa memproses sekitar 3 kuintal sirsak matang, Becomes 1,5 kuintal sirsak kupas beku. Dia dibantu 13 employee.

“Bahan bakunya saya ambil hanya dari Banyuwangi. Kalau memang stok di sini menipis, saya baru mengambil dari luar daerah.

Itu pun jarang karena pelanggan lebih suka sirsak Banyuwangi. Selain rasanya lebih segar, warna daging buahnya juga lebih putih," he said.

Tak hanya sirsak, Sucipto kini mulai memproduksi buah beku lainnya, seperti strawberi, mangga, nangka, dan kedondong. Juga sari markisa dan air jeruk nipis beku.

Produk kami asli buah segar tanpa pengawet, sugar, maupun bahan campuran lain. Sehingga lebih higienis, aman dikonsumsi,” he added.

Meski sempat terganggu di awal pandemi, Sucipto bersyukur usahanya tetap bertahan.

“Di awal pandemi saat restoran dilarang beroperasi, orderan kami menurun jauh. Namun seiring kesadaran orang akan kesehatan tubuh, sirsak beku ini tetap dicari orang,” he said.

Sucipto berharap bisa mendapat pasokan buah sirsak lebih banyak lagi dari Banyuwangi. Dia ingin membantu warga yang memiliki tanaman sirsak, tanpa harus mendatangkan sirsak dari kabupaten lain.

Heard about it, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Dinas Pertanian mendampingi warga guna peningkatan produktivitas sirsak.

“Bisnis frozen fruit adalah solusi tepat bagi petani hortikultura saat panennya berlimpah. Komoditas yang tidak sempat terjual bisa dibekukan, jadi tidak membusuk percuma. Jadi usaha ini harus kita dukung," said Ipuk.

Read Also: Kabupaten Banyuwangi Gelar Musrenbang RPJMD, Ipuk Berikan 5 Strategi untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

Meanwhile, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, untuk membantu ketersediaan sirsak dan markisa, pihaknya akan melakukan sekolah lapang (Good agriculture practises/GAP) untuk petani.

Expected, petani bisa membudidayakan kedua komoditas tersebut dengan teknik yang tepat sehingga bisa mendukung ketersediaan sirsak dan markisa di Banyuwangi.

“Selain pelatihan, kami juga akan berikan bantuan bibitnya,” ujar Arief.***

Source : https://kabarbesuki.pikiran-rakyat.com/berita/pr-192101002/modal-150-ribu-kini-raup-omzet-puluhan-juta-frozen-fruit-banyuwangi-tembus-berbagai-kota-di-tanah-air