Beberapa umat terlihat sedang berkumpul sambil sarapan tepat di pelataran area sembahyang. Soebardi, satpam yang mendapat giliran jaga pagi itu mengatakan, mereka baru saja bersih-bersih kecil di halaman lokasi kebakaran, tetapi tidak sampai ke dalam area police line (garis polisi). When observed, keadaan di halaman lokasi memang terlihat lebih bersih. Abu kebakaran yang mengenai rumput sudah tidak terlihat lagi.
Salah seorang pengurus klenteng Oei Peng Gie mengakui baru saja ada bersih-bersih. Tetapi bukan membersihkan sisa kebakaran, hanya sedikit membersihkan bagian depan. Karena lokasi kebakaran masih digaris polisi, pengurus tidak berani membersihkan ke dalam. Di bagian depan pagar terlihat ditutupi oleh banner. Jumlah banner hampir semuanya menutupi celah dari pagar, sehingga klenteng tidak terlihat dari luar. Menurut Peng Gie, hal itu sengaja dilakukan agar tidak menjadi tontonan.
”Kita saat ini sedang berduka, jadi tidak semestinya menjadi tontonan,” ujar Peng Gie. Dia juga mengatakan, sampai saat ini banyak ucapan bela sungkawa via telepon yang datang dari luar negeri. Peng Gie juga menyayangkan banyaknya warga sendiri yang malah tidak simpati dengan bencana kebakrn ini. Beberapa orang malah mencibir masalah kepercayaan.
Pria yang menjabat sebagai ketua bagian peribadatan di Klenteng Hoo Tong Bio itu berpesan agar para umat selalu menjaga perdamaian serta mau mengambil hikmah dari kejadian kebakaran ini. Previously reported, kebakaran hebat yang menimpa tempat peribadatan Hoo Tong Bio Jumat pagi lalu (13/6). Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan polisi. Klenteng yang didirikan pada tahun 1784 itu mengalami kerusakan nyaris 90 percent. Kerusakan bangunan terparah terjadi di ruang sembahyang di bagian tengah klenteng.
Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Bambang Witarsa memprediksi, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 6 billion. According to Bambang, kerugian sangat besar karena banyak barang-barang yang bernilai sejarah juga terbakar. What a pity, there is 120 resep obat yang dibuat Kongco Tan Hu Cin Jin dan 28 ramalan nasib yang juga terbakar. (radar)