The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Banyuwangi Students Represent East Java Celebrating Bhinneka National Mother Tongue Festival

pelajar-banyuwangi-wakili-jatim-gebyar-bhinneka-festival-tunas-bahasa-ibu-nasional
Banyuwangi Students Represent East Java Celebrating Bhinneka National Mother Tongue Festival
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Banyuwangi, Jurnalnews – Revitalisasi bahasa daerah se- nusantara digeber Kemendikbudristek RI dengan tema “Menyatukan Negeri dengan Semangat Kebhinnekaan Nusantara ini”. Begitu pula pelajar Banyuwangi merasakan kebanggaan dan senang untuk menggunakan bahasa Using sebagai bahasa yang keren bagi mereka.

Revitalisasi dimotori Balai Bahasa Jawa Timur yang diawali pada Juli 2023 with 30 peserta guru Master digembleng 7 maestro yang dilanjutkan dengan sosialisasi kepada rekan sejawat dan peserta didik tingkat SD/SMP negeri dan swasta.

Revitalisasi dilanjutkan dengan apresiasi kepada peserta didik yang mengikuti tujuh materi cabang lomba dalam bahasa using. Yakni baca puisi, pidato, storytelling, melawak tunggal, menyanyi, mengenal aksara, membuat cerpen. Kesemuanya dalam kategori Bahasa Using. Perjuangan para peserta didik untuk menjadi yang terbaik dari jenjang kecamatan, Regency, provinsi maka bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional 2024, para jawara pelestari bahasa daerah tersebut diundang oleh Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi A. Nadiem Makarim tanggal 2-4 May 2024 di Hotel Sultan dan TIM Jakarta yang dalam pidatonya menyampaikan,

“Mari gerakkan dan lestarikan bahasa daerah dan getarkan dunia dengan aksimu. Terus bergerak gemilang generasi emas 2045, “kata Nadiem.

Tidak hanya Banyuwangi, tetapi para jawara dari 19 Provinsi lainnya juga diundang seperti Kalimantan, Sumatra, Aceh, Bali, Jawa Tengah dan lain sebagainya.

Untuk Jatim, tidak hanya using sendiri tetapi kolaborasi juga dengan Bahasa Madura dari para kampiun empat Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Pamekasan dan Sampang.Yang tampil dalam acara Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Nasional.

Uniknya karena saat puncak acara dari Badan Bahasa Pusat Jatim ada dua suku dan bahasa, selama persiapan kedua suku tersebut melakukan latihan gabungan secara online sebanyak 4 kali. Selebihnya terhitung 2 bulan persiapan, mereka latihan secara mandiri berpindah lokasi sekolah dan gladi di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.

As for 14 delegasi sebagai berikut; Happy Ananta Syahrini (SMPN 3 Banyuwangi), Revan Dava Firdaus (SMPN 2 Banyuwangi), Isma Ayu Arifin (SMPN 1 Blimbingsari), Gadis Sifatus Soleha (SMPN 2 Srono), Deffano Eka Amirlloh (SMPN 2 Rogojampi), Ghisni Nuril Alfiani (SMPN 3 Rogojampi), Rehan Yanuar (SMPN2 Cluring), Shava Okta Viana (SDN 2 Kedungasri), Ivana Astrid Irawan (SDN Kepatihan), Vareza Arya Dika (SDN 1 Watukebo), Annisa Rozikul Zukhruf (SDN 4 Karangsari), Vania Zerlindah (SDN 1 Pakistaji), Kinara Rizqina Farihin (SDN 1 Kabat), Arshyl Fadilah Jatmiko (SDN 2 Tamansuru).

“Terima kasih jajaran KKG SD dan MGMP Bahasa Using SMP yang kiprah setahun mengajar di intra maupun ekstra ke peserta didik serta terlibat aktif dalam mendukung literasi bahasa daerah hingga Bupati mendapatkan penghargaan dan kontingen juga diterima mantan bupati yang kini menjadi menteri untuk diberi motivasi serta tambahan sangu rekreasi di Ibukota Jakarta, ” tutur Kepala Dinas Pendidikan Suratno,S.Pd,M.Pd yang juga bangga penampilan kolaborasi Lare Usong dan Kacong Jebing Madura atas nama Jatim tampil rancak memukau yang disiarkan live youtube kanal kemendikbudristek.Ragam adat tradisi seperti gandrung, keboan, seblang, pithik-pithikan, nyanyicengkir gadhing dan jebeng thulik diatraksikan.

“Sertifikat penghargaan tampil di kancah nasional bisa digunakan duta jatim ini untuk masuk sekolah yang diinginkan ke jenjang yang lebih tinggi dari jalur prestasi, ” tegas beliau disamping MY. Bramudya yang wakili Bupati terima penghargaan sebagai Pemkab yang peduli melestarikan bahasa daerah melalui ragam program dan festival.

Ketua Kontingen Banyuwangi sekaligus Sutradara Heni Kurniawati, S.Pd yang sehari-hari guru SDN 2 Kemiren didampingi Natalia Utami sebagai penata gerak dan Yeti Chotimah dari SMPN 3 Rogojampi sebagai penata lakon ekspresi dalam 17 menit seni pertunjukan, mengucapakan terimakasih kepada kepala sekolah, pembina dan orangtua yang kompak semangat mulai saat latihan maupun saat bertolak dari bandara Blimbingsari dipimpin Kabid Sutikno,S.Pd.

“Sungguh mengharukan dan jadi jamu melestarikan bahasa Using dan membawa nama harum Jatim yang Cetar, ” ungkapnya dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

“Sungguh pengalaman luar biasa merawat kebhinnekaan nusantara, ” tambah kontributor media belambangan.com ini.

Meanwhile

Yeti Chotimah, S.Pd,M.Art,” yang juga Ketua MGMP Bahasa Using SMP , “Pengalaman setahun ini bisa untuk memicu dan memacu 4-5 tahun kedepan menyiapkan generasi emas dengan semangat trigatra bangun bahasa yakni melestarikan bahasa daerah, bangga bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing merupakan bagian misi menggerakkan literasi, ” ungkap Guru Penggerak Angkatan 7 ini yang juga pegiat DHC’45, Sanggar Merah Putih’45, Dewan Kesenian Blambangan serta Lembaga Pendidikan Seni Nusantara ini.

Ditambahkan oleh Ketua KKG Bahasa Using SD Prastono Santoso di bandara,”Kerono iku ojo isin nganggo boso Using lan hang sagah dadi laros, “tuturnya.

(Aguk/YC/JN)

Exit mobile version