Especially, sejumlah tim mengerahkan suporter. For example, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Bank DKI, dan Jakarta Elektrik PLN. Te riakan keras suporter kerap menggema di dalam GOR Tawang Alun tersebut. Padatnya penonton tersebut membuat suhu udara di da lam GOR berubah menjadi panas Ventilasi yang ada di dalam gedung tersebut tidak bisa menjadi solusi. Beberapa kipas angin (blower) yang dipasang di beberapa sudut dirasa belum cukup mengatasi prolem tersebut.
Yang lebih parah lagi, penonton ada yang merokok di dalam gedung tersebut. Hawa panas itu dikeluhkan para pemain yang sedang bertanding. Dengan pendingin yang kurang, energi mereka terbuang sia-sia. Pada pertandingan pertama, para pemain baik putra dan putri terkejut dengan kondisi di GOR. Hawa panas tersebut justru semakin parah mendekati partai terakhir. ‘’Cuacanya panas sekali,’’ kata Novi Merliyana, pemain Jakarta Elektrik PLN usai laga kemarin. Dia mengaku puas dengan hasil pertandingan. Because, Novi dan rekan-rekannya berjuang hingga bisa memenangkan pertandingan dan meraup tiga poin. (radar)