The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Penyandang Disabilitas Belajar Jadi Barista Profesional

Photo: timesindonesia
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: timesindonesia

BANYUWANGI – Dengan ditemani barista kopi profesional, sejumlah penyandang disabilitas di Banyuwangi, East Java, mengikuti arahan mulai dari pengenalan hingga cara membuat kopi yang nikmat dan enak, Tuesday (9/4/2019) night.

Reporting from timesindonesia, proses pembelajaran ini bertujuan untuk mengajarkan para penyandang disabilitas untuk berpeluang menjadi wirausaha kopi. Segala keterbatasan lahir tak meredupkan semangat para penyandang tunarungu tersebut untuk mengikuti proses pembelajaran hingga akhir.

Pelatihan barista untuk kalangan diasbilitas ini dilakukan di sebuah Kedai Kopi, Jl. Letnan Sanyoto, Carpenter Village, Banyuwangi District/Regency.

In that training, mereka diberikan wawasan untuk menjadi seorang barista yang handal tentang bagaimana mengolah biji kopi menggunakan alat penggiling kopi atau roaster, hingga menjadi minuman kopi yang siap saji.

Jika dilihat secara sepintas memang terlihat sangat mudah. Namun ternyata ada beberapa teknik yang harus dikuasai benar oleh seorang barista. Hal itu agar sajian kopi yang disuguhkan memiliki cita rasa yang nikmat dan aroma yang memikat.

Salah satu peserta pelatihan kopi, Putri, mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan kopi gratis ini.

“Rasanya sangat senang, di sana kita bisa membuat kopi sampai dengan mencicipi juga,” kata Putri.

Meskipun baru pertama kali mengikuti pelatihan tentang kopi, ungkap Putri, hal ini menjadi sebuah kegiatan yang langka baginya. Not only that, hal tersebut langsung menarik perhatian Putri untuk menjadi seorang barista kopi.

“Saya benar-benar tertarik menjadi seorang barista. Mudah-mudahan pelatihan ini, nantinya bisa menjadikan saya menjadi pengusaha kopi,” he added.

Pengalaman memberikan pelajaran menjadi barista untuk para penyandang disabilitas ini juga dirasakan oleh Novian Dharma Putra, seorang barista profesional.

“Dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi pengalaman baru untuk berinteraksi dengan para penyandang disabilitas. Ini bukanlah sebuah kesulitan ataupun hambatan, dalam pandangan saya ini menjadi pengalaman baru bagi saya,” kata Novian.

Novian menuturkan, pada saat berdialog dirinya dibantu oleh beberapa rekan yang mengerti dan bisa menggunakan bahasa isyarat. Selain dengan menggunakan bahasa isyarat, komunikasi juga dilakukan dengan cara ditulis.

“Ini menakjubkan, di sini kita juga belajar bagaimana belajar komunikasi dengan tuna rungu. Kendala pasti ada, kan kita belum tau cara komunikasi dengan tunarungu sebelumnya,” kata Novian.

“Dibantu rekan lainnya kita berkomunikasi dan kita bisa mengajarkan bagaimana proses pengolahan kopi biji sampai penyajian kopi,” he added.

Novian mengaku kegiatan ini akan terus dilakukan secara bertahap dan continue. Kegiatan belajar pembuatan kopi ini bertujuan untuk mengajarkan para penyandang tuna rungu di Banyuwangi ini untuk bisa menjadi barista kopi serta berpeluang menjadi wirausaha kopi handal.

“Karena semua berkesempatan untuk sukses, meskipun penyandang disabilitas,” pungkas Novian.

Exit mobile version