The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Petani Kopi Resah Hasil Panen Terus Menurun

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KALIBARU – Warga yang tinggal di sekitar kebun di wilayah Kecamatan Kalibaru, kini banyak yang resah. Hasil tanaman kopinya selama lima tahun terakhir terus menurun akibat banyak yang rusak dan sering turun hujan.

Untuk memperbaiki tanaman kopinya itu, warga kini banyak yang melakukan tambal sulam. Tanaman kopi yang rusak, juga dipotong untuk diganti yang baru. “Hasil kopi terus menurun,” cetus Karman, 45, warag Dusun Barurejo, Sweet Kalibaru Village, Kalibaru District.

From 1.250 pohon yang di tanam di lahan satu hekatare, light him, di tiap pohon biasanya mendapatkan hasil sekitar satu kilogram. But right now, hanya dapat sekitar satu ons. “Hasil yang menurun ini karena factor cuaca,He said.

Padahal saat ini, it's clear, dengan perhitungan harga kopi Rp 26 thousand per kilogram, bila satu pohon bisa mendapatkan satu kilogram, dalam satu hektare bisa mendapatkan hasil minimal Rp 26 juta dengan perhitungan ada 1.000 pohon yang baik. “Kalau panennya normal, hasilnya juga masih kurang bagus," he said.

Hasil panen Rp 26 juta sekali panen, light him, itu masih kotor. Because, masih harus di kurangi biaya perawatan sekitar Rp 5 million. So that, hasil petani hanya Rp 21 juta dan itu dibagi 12 month.

“Kalau normal saja penghasilan petani masih kecil, kalau hasil penan jelek semakin kecil lagi," he said.

Untuk meningkatkan hasil panen kopi, he still said, warga kini getol melakukan peremajaan pohon kopi. Pohon kopi yang berusia lima tahun, diganti karena tidak bisa menghasilkan buah secara maksimal. “Kita tanam lagi pohon kopi, ini panennya ya dua tahun lagi,He said.(radar)

Exit mobile version