The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

PGRI Tolak Seragam PDH Khas Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi menolak perintah penggunaan seragam pakaian dinas harian (PDH) typical of Banyuwangi. Ketua PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno, mengatakan ada beberapa pertimbangan yang menurutnya harus dievaluasi pemerintah daerah sebelum mewajibkan seluruh pegawai menggunakan seragam warna hitam-hitam tersebut.

Teguh mengatakan, baju PDH khas Banyuwangi tersebut terkesan kurang tepat jika digunakan kalangan pendidik atau guru. So far, he said, guru selalu menjadi panutan siswa. Baik dari tata cara berbicara, sikap sehari-hari, hingga cara berpakaian.

Therefore, dia melihat seragam PDH khas itu membuat guru tidak bisa mencerminkan karakter yang menunjukkan wibawa sebagai pendidik. Justru guru baginya menjadi aneh saat menggunakan pakaian nonformal semacam itu di depan kelas.

“Baju batik yang sebelumnya sudah bagus. Saya rasa kalau mau diubah harus ada penyesuaian. Tidak bisa asal seperti ini. Boleh jika ingin menunjukkan budaya Oseng. Tapi di Banyuwangi kan bukan hanya orang Oseng,” kata Teguh. Selain konsep universal yang tidak tecermin dari seragam tersebut, kata Teguh, warna hitam-hitam juga membawa simbol bela sungkawa.

even though, guru yang berhadapan di depan siswa perlu membawa aura positif yang dapat dilihat dengan bagaimana cara mereka berpakaian. “Pakaian ini jika digunakan justru ada kesan lucu. Mungkin bisa ditambahkan kerah atau celana yang proporsional, tidak komprang,” he added.

Teguh menambahkan, saat ini pendidikan difokuskan pada pengembangan SMK, vokasional, dan karakter. Penggunaan seragam PDH khas Banyuwangi berwarna hitam-hitam menurutnya membuat karakter guru menjadi kurang dihargai murid karena mengajar dengan pakaian yang tidak mencerminkan etika dan keilmuan.

“Kita butuh waktu lama untuk membentuk karakter murid. Masalah pakaian ini jangan dianggap sepele. Karena akan membekas bagi siswa, terutama tentang citra guru,” jelas Teguh. Meanwhile, edaran penggunaan pakaian PDH khas Banyuwangi rupanya sudah sampai ke sekolah-sekolah. Para guru pun mempersiapkan penggunaan pakaian berwarna hitam-hitam itu untuk digunakan pada hari Kamis.

“Suratnya sudah sampai ke sekolah. Ada penundaan sampai tanggal 6 September. Beberapa guru sudah mulai menyiapkan,” kata Kepala SDN 4 Organization, Setyaningsih. Meanwhile, kebijakan penggunaan seragam PDH Khas Banyuangi itu didasari oleh surat Sekretaris Kabupaten Nomor 065/1380/429.013/2016 dated 26 August 2016.

Awalnya seragam PDH khas Banyuwangi itu akan diterapkan pada 1 September 2016 then. However, belakangan ada surat susulan yang menyatakan penundaan pelaksanaannya seragam PDH khas itu dimulai pada 6 October 2016 coming.

Masih menurut surat Sekkab tersebut, seragam PDH itu masih didominasi warna hitam. The plan, seragam tersebut akan dipakai setiap hari Kamis. (radar)

Exit mobile version