The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

PKB Tunggu Putusan MK, Golkar mulai Lobi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Sikapi Perubahan Sistem Pemilihan Pimpinan DPRD

BANYUWANGI – Menyusul disahkannya revisi Undang- Invite Number 27 Year 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) oleh DPR RI, mendapat reaksi berbeda partai politik (political party) in Banyuwangi. Ada pihak yang mengaku masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), ada pula yang mengaku mulai melakukan lobi-lobi dengan partai politik lain. Dalam UU MD3 yang disahkan DPR RI Selasa malam (8/7), terjadi perubahan mekanisme pemilihan pimpinan dewan.

Previously, pimpinan dewan ditentukan sesuai asas proporsionalitas, yakni parpol peraih kursi terbanyak otomatis mendapat jatah ketua DPR dan tiga parpol peraih kursi terbanyak berikutnya mendapat jatah wakil ketua dewan. However, setelah ditetapkannya RUU MD3 pengganti UU Nomor 27 Year 2009 the, penetapan pimpinan dewan ditentukan dengan mekanisme pemilihan dengan sistem paket.

Wakil Ketua I DPC PKB Banyuwangi, Zainal Arifin Salam says, pihaknya belum melakukan lobi-lobi politik dengan partai lain.“Kita lihat dulu bagaimana keputusan mahkamah konstitusi (MK). Karena UU tersebut saat ini masih diajukan ke MK,he said yesterday (11/7). Especially, imbuh Arifin Salam, partai politik (political party) pemenang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 in Banyuwangi, yakni PDIP dan PKB saat ini berada dalam satu gerbong koalisi.

Gerbong koalisi yang dimaksud adalah koalisi mendukung pasangan calon presiden dan calon presiden (presidential and vice presidential candidates) Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Kalau ternyata MK memutuskan UU MD3 itu berlaku, ya kita ikuti saja," he said. Meanwhile, Sekretaris DPD Partai Golkar Banyuangi, Ismoko mengatakan, karena berdasar UU MD 3 yang baru disahkan tersebut pemilihan pimpinan dewan dilakukan secara langsung, maka pihaknya langsung melakukan beberapa langkah yang diperlukan.

Ismoko mengaku telah melakukan lobi-lobi politik dengan parpol atau pun fraksi lain di DPRD Banyuwangi. Menurut Ismoko, lobi politik diperlukan karena calon pimpinan DPRD harus memiliki dukungan dari parpol-parpol lain. Nevertheless, Ismoko mengaku untuk sementara lobi-lobi yang dilakukan masih belum maksimal. “Pembicaraan santai, sudah kita lakukan.Lebih lanjut kita menunggu petunjuk dari pusat," he explained. (radar)

Exit mobile version