Sekretaris Umum PN Banyuwangi, Budi Santoso, mengaku terkejut saat mendengar peristiwa yang menimpa siswa kelas IX SMP itu. Because, organisasi sama sekali tidak pernah mengajarkan seperti yang dilakukan teman-teman korban itu. ‘’Kita sangat prihatin atas insiden itu,” ungkapnya saat ditemui di Desa Karangsari, Sempu Kecamatan District, yesterday. Dia mengakui mereka sebagai pesilat Pagar Nusa. Because of that, dia merasa harus angkat suara.
‘’Ini pukulan berat bagi kita. even though, kita sudah mewanti-wanti agar tidak ada kekerasan dalam berlatih,'' He said. according to her, pesilat Pagar Nusa bertugas mendidik warga agar bersikap disiplin. Besides that, Pagar Nusa bertujuan mencetak bibit unggul di bidang atlet. ''So, bukan untuk kekerasan. Kami turut prihatin sekali,"He regretted. Pagar Nusa sudah mempunyai kode etik dalam berlatih, misalnya saat uji tanding harus menggunakan pelindung badan.
‘’Banyak prestasi yang sudah kita rengkuh,” ujar kepala sekolah SD di Desa Gendoh, KecamatanSempu, that. Pihaknya sudah krosceck mengenai kebenaran kabar yang melibatkan organisasinya itu. Result, ternyata insiden yang terjadi Senin malam lalu (13/5) itu memang benar. ‘’Saya harap ini yang terakhir. Jangan sampai terulang kembali,” harap Budi. (radar)