The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Ratusan Warga Belajar Ruqyah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Sekitar 800 warga mengikuti pelatihan ruqyah di Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi kemarin (28/1). Saat pelatihan itu, mereka juga sekaligus menjalani ruqyah secara mandiri. Result, belasan orang diduga mengalami gangguan astral.

Kegiatan masal ini digelar oleh Kelompok Pola Pertolongan Allah (PPA) Learning Centre (LC) Banyuwangi. Mereka juga didukung penuh Quranic Healing Indonesia (QHI) East Java. Ketua PPA LC Banyuwangi, Widya Budi mengatakan, Banyuwangi merupakan kota pertama di Jawa Timur dalam rute dakwah dan pelatihan ruqyah QHI Jatim.

“Banyuwangi menjadi tempat yang pertama, acara ini berlangsung dua hari. Kami mengajak warga untuk kembali ke dalam tauhid, meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT, bukan kepada jin dan sebangsanya," he said. Meanwhile, around 800 warga yang hadir pun melakukan ruqyah terhadap dirinya sendiri. Mereka datang hari ini dari Jember, Situbondo, dan Banyuwangi sekitarnya.

“Ruqyah ini murni dengan membaca ayat-ayat Alquran atau Asmaul husna. Diharapkan dengan adanya ruqyah syar’i ini, warga bisa mengenali ruqyah serta menjaga aqidah saat akan berobat,"he said. Salah satu pemateri, Mohammad Zunaidi mengatakan, meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.

According to him, ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jin secara umum itu dapat dilihat dari tiga sisi yaitu ketika beribadah, ketika tidur, dan ketika terjaga. “Ketika beribadah seperti sering lupa jumlah rakaat, bacaan salat. Ketika tidur sering bermimpi buruk, mimpi jatuh dari tempat yang tinggi, mimpi bertemu orang yang sama berulang-ulang. Ketika terjaga sering mendengar bisikan-bisikan, mencium bau busuk tanpa ada sumbernya, mencium aroma harum tanpa sumbernya, melihat bayangan kelebatan, sedih atau gembira secara tiba-tiba,he explained.

Meanwhile, warga merespons positif kegiatan masal tersebut. Iis, 38, warga Rogojampi datang bersama dua orang anaknya. “Acara ini bagus. Kami benar-benar dididik untuk bertauhid," he explained. Beberapa anak muda juga turut hadir mengikuti pelatihan tersebut. Shita, 20, Residents of Kertosari Village, Kecamatan Banyuwangi ini mengaku tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang ruqyah.

“Saya bisa dapat ilmu agama yang lebih dengan kegiatan ini," he concluded.(radar)

Exit mobile version