The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Ratusan Warga Rogojampi Diserang Chikungunya

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROGOJAMPI – Ratusan warga yang tinggal di Dusun Krajan dan Timurejo, Gitik Village, Rogojampi Kecamatan District, terserang penyakit cikungunya. Mereka mengaku badannya tiba-tiba demam, kedinginan, tulang persendian terasa nyeri, nauseous, muntah, dan susah tidur.

Salah seorang warga Dusun Krajan, Gitik Village, Eni Kurniawati, 36, mengatakan serangan chikungunya itu sudah mulai sejak awal Mei 2016. Until now, masih ada orang yang sakit. “Rata-rata semua demam tinggi dan persendian terasa ngilu dan tidak bisa untuk jalan,He said.

Menurut Eni, warga di Dusun Krajan, Gitik Village, yang terserang cikungunya itu hampir mencapai 70 percent. But, tidak ada yang sampai meninggal. “Tidak ada yang menjalani rawat inap di rumah sakit atau Puskesmas, hanya periksa ke dokter dan rawat jalan,” terang ibu satu anak itu.

Penyebaran nyamuk penyebab chikungunya itu, light him, tidak sekaligus. Dalam satu keluarga, biasanya yang terserang itu secara bergantian. “Warga resah karena tidak bisa bekerja, untuk jalan saja susah,He said.

Sejak awal Mei 2016, warga menginginkan adanya pemberantasan nyamuk dengan cara di fogging. If not, induk nyamuk chikungunya itu akan terus beterbangan dan menyerang warga. “Sudah sejak Mei mengajukan fogging, baru hari ini (yesterday) dilakukan fogging," he said.

Head of Krajan Hamlet, Badrun, 41, say, sejak adanya warga yang terserang cikungunya, dia langsung melaporkan ke Puskesmas Gitik melalui pemerintah desa dan minta untuk segera dilakukan penyuluhan dan pengasapan.

“Syukur hari ini (yesterday) sudah di fogging, semoga tidak ada lagi yang jatuh sakit karena chikungunya, karena sudah mendekati Lebaran," he said. Badrudin mengaku akan terus melakukan pengawasan dan sosialisasi di lapangan tentang pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat. So that, tidak ada lagi warga yang jatuh sakit karena gigitan nyamuk.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi,"promise". Meanwhile, Kepala Puskesmas Gitik, dr. Didik Rusdiono, mengatakan pelaksanaan fogging itu untuk memenuhi permintaan warga yang resah akibat serangan nyamuk chikungunya. even though, light him, yang harus dilakukan warga adalah menjaga pola hidup bersih dan sehat. Besides that, melakukan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk.

“Chikungunya tidak terlalu berbahaya seperti demam berdarah, karena penyakit ini menyerang persendian, tapi perlu diwaspadai," he explained. Dokter Didik mengaku telah melakukan pemeriksaan epidomologi dan serta penyuluhan kepada warga yang terjangkit chikungunya di Dusun Krajan dan Dusun Timurejo, Gitik Village.

“Sudah kami lakukan pemeriksaan, penyuluhan, dan pengobatan sesuai prosedur," he concluded. (radar)

Exit mobile version