The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Rumuskan SOP untuk Tanaman Jahe

BUAT STANDAR: Petani jahe dikumpulkan di Dinas PKP Banyuwangi.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
BUAT STANDAR: Petani jahe dikumpulkan di Dinas PKP Banyuwangi.

BANYUWANGI – Produktivitas komoditas tanaman obat di Banyuwangi masih rendah dibanding komoditas hortikultura lain. Jahe dalam satu tahun, for example, produksinya masih di kisaran 500 tons to 600 ton. Luas tanaman jahe juga masih sangat sempit, yakni hanya 20 hectare.

Tanaman jahe baru tersebar di enam kecamatan, yakni Glenmore, Kalibaru, Bangorejo, perfect, Songgon, and Rogojampi. “20 hektare itu baru menghasilkan 600 tons per year,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Forestry, and Plantation (PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto, yesterday (5/6).

According to Ikrori, pasar tanaman obat sebenarnya cukup besar, yaitu memenuhi bahan baku industri jamu. It is just, komoditas tanaman obat di Banyuwangi belum mampu terserap industri obat, karena kualitasnya rendah. Dalam menggenjot produksi tanaman jahe, Dinas PKP mengumpulkan sekitar 20 petani jahePertemuan itu dimaksudkan untuk menyusun standard operating procedure (SOP) bertani jahe.

Pertemuan tersebut juga melibatkan Dinas Pertanian Jatim, BPTP Malang, dan BPSP. “Melalui penyusunan SOP tanaman jahe, kita targetkan produksi dan kualitas jahe Banyuwangi meningkat,” ujar Ikrori. Sejumlah komoditas tanaman hortikultura sudah memiliki SOP, sehingga petani memiliki standar yang jelas dalam bertani komoditas hortikultura tertentu.

“Hanya tanaman jahe yang belum ada SOP,He said. Tanaman hortikultura yang sudah memiliki SOP adalah buah naga, jeruk siam, manggis, watermelon, melon, cabai besar, tomatoes, dan bunga sedap malam. “SOP itu disusun berdasar ijtihad ahli pertanian," he said. SOP itu akan disebarkan ke- pada kelompok tani jahe agar digunakan sebagai pedoman menanam jahe. “SOP akan kita rumuskan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan,” tambah Ikrori. (radar)

Keywords used :

Exit mobile version