The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Ijen-Lateng Road PDAM Channel is Mampet

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Warga di sepanjang Jalan Ijen, Lingkungan Singodiwongso, Singotrunan Village, dan sekitarnya beberapa hari terakhir tidak dapat menikmati saluran air PDAM dengan lancar. Saluran air PDAM hanya mengalir pada saat malam hari saja. Itupun alirannya tidak terlalu besar.

Sementara saat siang hari dipastikan tidak mengalir sama sekali. Keluhan serupa juga dirasakan warga Lingkungan Tangkong, Kelurahan Singoturunan hingga Kelurahan Temenggungan. Warga pun resah dengan fenomena mampetnya saluran PDAM yang berlarut-larut tersebut.

Yayak, 35, salah satu warga alan Ijen, Kelurahan Singotrunan menuturkan, saluran air PDAM di lingkungannya mampet sejak tiga hari terakhir ini. At the moment, dia dan warga lainnya harus pintar-pintar menyimpan air saat saluran PDAM mengalir di waktu malam hari.

”Kadang saya nunut mandi di toilet supermarket di Jalan Basuki Rahmat. Soalnya air yang saya tandon pada malam hari tidak cukup, alirannya sangat kecil sekali,” ungkap Yayak. Tidak hanya warga di Jalan Ijen, warga di Jalan Bunyu, Kelurahan Lateng pun merasakan hal demikian. Sejak beberapa hari terakhir, saluran air hanya mengalir malam hari saja dengan debit air sangat kecil sekali.

”Iya betul mampet terus airnya, setiap malam selalu nandon air. Tapi ya gitu, air hanya cukup digunakan mandi untuk satu orang saja,” jelas Indra, 25, local people. Keluhan juga dirasakan warga di Kelurahan Singonegaran. Sudah lima hari ini air PDAM tidak mengalir.

“Air PDAM di sini, kalau siang mati, hanya hidup mulai pukul 01.00-05.00. Jadi warga harus bangun ma lam untuk menandon air,” keluh Berti, warga Jalan Progo, Singonegaran. Dengan kondisi seperti ini, warga di Singonegaran harus melakukan aktivitas mencuci baju, perabotan memasak, dan mandi terpaksa harus ke sungai.

Warga juga sudah beusaha melaporkan ke petugas PDAM, namun air masih tetap mampet sampai kemarin. Direktur PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat menjelaskan, mampetnya saluran PDAM di wilayah Banyuwangi kota disebabkan karena debit air di sumber air Kluncing, Kecamatan Giri sedang berkurang dengan sangat drastis.

Jika normalnya air berada pada angka 50 cm di atas batas normal, saat ini air berada pada angka 8 cm saja di atas batas normal. ”Ini yang memicu pembagian air menjadi tidak merata,” jelas Ayub. Saat ini PDAM memasang pipa besar sejauh 1,5 Km.

Pipa besar dan panjang itu nanti akan mengambil air dari sumber lain untuk dialirkan ke daerah-daerah yang sering mengalami gangguan. Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengecekan ke berbagai pipa-pipa lama karena adanya indikasi kebocoran pipa.

”Memang ada indikasi kebocoran, saat ini masih kami cari dan kami tangani. Macetnya air ini tapi lebih disebabkan debit air menurun,"he said. Dia meminta kepada masyarakat untuk bersabar terlebih dahulu. Pihaknya menargetkan dalam waktu seminggu ke depan, saluran air di berbagai lingkungan yang mampet bisa segera ditangani dengan langkah-langkah PDAM yang telah dilakukan.

”Sementara masyarakat harus rutin nandon air karena malam hari aliran air keluar. Kalau perlu kita kirimi air tangki, silakan menghubungi kami," he concluded. (radar)

Exit mobile version