TIMES BANYUANGI, BANYUWANGI – Persiapan menuju gelaran spektakuler Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 officially started. Audisi pencarian bakat peserta dijadwalkan berlangsung pada 6–14 Mei 2025, di empat zona budaya yang tersebar di wilayah Banyuwangi.
Festival atraksi etnik berkelas dunia ini kembali menjadi magnet pariwisata Banyuwangi, dengan menampilkan keindahan budaya lokal melalui kostum megah dan parade yang memukau.
Penjaringan talent BEC 2025 dimulai pada 6 May 2025 untuk zona Srono, meliputi Kecamatan Srono, Cluring, Muncar, Tegaldlimo, and Purwoharjo, bertempat di Kantor Kecamatan Srono.
Next, 7 May 2025, audisi berlanjut di zona Bangorejo (Bangorejo, Violation, Siliragung, Gambiran, and Tegalsari) di Kantor Kecamatan Bangorejo.
On 8 May 2025, giliran zona Genteng (Rooftile, Kalibaru, Glenmore, perfect, Songgon, and Singojuruh) yang mengadakan audisi di Kantor Kecamatan Genteng.
Final, 14 May 2025, audisi di zona Banyuwangi yang meliputi Kecamatan Banyuwangi, Wongsorejo, Kalipuro, Turns, Glagah, Smooth, Kabat, Rogojampi, dan Blimbingsari, bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
Adapun persyaratan calon peserta antara lain, tinggi badan minimal 165 cm (man) and 160 cm (women), memiliki basic tari dan modeling, dan penilaian berdasarkan catwalk, tari dasar, fashion dance, dan ekspresi.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, mengungkapkan bahwa peserta yang lolos audisi akan mendapat subsidi pembuatan kostum.
“Kita menyiapkan bantuan subsidi senilai Rp 1,5 juta bagi peserta yang lolos untuk pembuatan kostum. Harapannya dapat meringankan beban peserta dalam mempersiapkan karya busana yang sesuai dengan standar BEC,” kata Rofiq, saat ditemui di kantornya, Monday (28/4/2025).
Not only that, panitia juga menyiapkan hadiah total senilai Rp 50 juta bagi pemenang di setiap sub tema dan kostum terbaik.
“Hadiah total senilai Rp 50 juta juga kami siapkan untuk pemenang di setiap sub tema dan kostum terbaik,” imbuh Rofiq.
For this year, BEC 2025 yang masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, akan mengusung tema “Smother”. Tema ini merepresentasikan ritual penyucian diri, pelestarian tradisi, serta ekspresi kreativitas dalam harmoni semesta.
“Ngelukat sendiri merupakan ritual yang dilaksanakan masyarakat Osing pada setiap fase kehidupan, mulai dari bayi hingga lansia. Tema ini menggambarkan filosofi mendalam tentang keseimbangan antara manusia dan alam semesta,” jelas Rofiq.
It adds, tema “Smother” tidak hanya menjadi inspirasi dalam kostum dan penampilan, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur warisan budaya Osing.
Beberapa rangkaian ritual, seperti Selapanan, Mudun Lemah, Sunatan, Lamaran, Penganten, Mitoni, hingga Semoyo Buyut, akan dijadikan sub tema penampilan BEC 2025.
“Tiap sub tema ini mewakili fase kehidupan manusia dalam tradisi Osing yang penuh makna," he concluded.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk bergabung dan menjadi bagian dari balutan tradisi dan semangat pelestarian budaya Banyuwangi, pendaftaran peserta dan informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor 085258780281.
Siapkan diri Anda untuk menjadi bagian dari keajaiban budaya di Banyuwangi Ethno Carnival 2025. (*)
| herald | : Muhamad Ikromil Aufa |
| Editor | : Imaduddin Muhammad |
Keywords used :
