The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Year 2017 Kuatkan Perekonomian Rakyat

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Bupati Anas menyampaikan paparan tentang rencana kolaborasi Program pelatihan Pemkab Banyuwangi dengan SMK kemarin.

Integrasikan 400 Program Pelatihan dengan Siswa SMK

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi kini tengah menyiapkan sejumlah program strategis untuk mengantisipasi kondisi ekonomi global yang masih lesu di tahun 2017 coming. Salah satunya dengan mengolaborasikan program pelatihan yang digeber satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan sekolah-sekolah vokasi alias sekolah berbasis pendidikan keahlian SMK se-Bumi Blambangan.

Dengan berkolaborasi dengan sekolah vokasi, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK), program-program pelatihan yang di selenggarakan SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi lebih terukur dan tepat sasaran. Tujuan lain, kolaborasi itu juga dimaksudkan untuk semakin mengembangkan ekonomi kreatif berbasis desa.

Sebelum kolaborasi tersebut di intensifkan mulai awal tahun depan, Bupati Abdullah Azwar Anas menggelar rapat koordinasi (coordination meeting) dengan lintas elemen kemarin (27/9). Selain para sekolah SMK, baik negeri maupun swasta, rakor yang digelar di aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi itu juga diikuti perwakilan kampus dan kepala SKPD terkait.

Not only that, pihak Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab), kalangan perbankan, hingga para anggota Komisi IV DPRD juga hadir pada forum kali ini. Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, ikut urun rembug pada kesempatan tersebut.

Regent Anas said, berdasar analisis para pakar ekonomi, kondisi perekonomian global dan nasional cenderung sulit tahun depan. “Karena itu, tidak ada cara lain kecuali menguatkan pereko no mian rakyat, terutama melalui ekonomi kreatif berbasis desa," he said.

Untuk mendukung penguatan ekonomi kreatif berbasis desa tersebut, said Anas, kini saatnya lintas elemen bergerak bersama. according to her, dengan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis desa, dampak ekonomi akan dirasakan langsung oleh rakyat.

According to Anas, jumlah SMK di Banyuwangi cukup banyak, that is 72 school. From 72 the SMK, setiap tahun menghasilkan kurang lebih 8.500 lulusan. “Lulusan SMK 8.500 orang itu merupakan calon, bisa calon orang sukses, bisa juga calon pengangguran. Tugas kita bersama memfasilitasi mereka agar mampu mengakses lapangan kerja atau pun membuka usaha sendiri," he said.

On the other hand, Pemkab Banyuwangi setiap tahun memiliki sekitar 400 program pelatihan yang diselenggarakan SKPD-SKPD. Selama ini program-program pelatihan tersebut menyasar masyarakat umum. "Start 2017 pelatihan-pelatihan itu akan saya integrasikan dengan pelajar SMK, khususnya siswa kelas 11 and 12. Sehingga hasil dari pelatihan ini lebih optimal,said Anas.

Therefore, Anas telah meminta basis data dari Dinas Pendidikan (Dispendik) terkait jurusan dan jumlah masing-masing siswa SMK yang akan diintegrasikan dengan pelatihan yang dilakukan SKPD di desa-desa se-Banyuwangi. “Berapa jurusan multimedia, tourist, tata boga, and others, saya minta dihitung semuanya. Mereka jadi pengungkit ekonomi kreatif berbasis desa,Said Anas.

Especially, Anas added, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga telah bekerja sama dengan pemkab untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Banyuwangi. “Jika Bekraf sudah turun ke desa-desa di Banyuwangi, tentu hasilnya lebih bagus. Awal bulan depan kita tanda tangani kerja sama dengan Bekraf, mereka akan bantu ekonomi kreatif di Banyuwangi,Said Anas.

Meanwhile, Head of Askab, And Tarmidzi, menyambut baik program kolaborasi pemkab dan SMK di Banyuwangi. Because according to him, selama ini desa kerap kali ke sulitan merekrut tenaga teknologi informasi (TI), tenaga akuntansi, and others.

"So, menurut kami, anak-anak SMK bisa langsung praktik e-village budgeting. After that, mereka bisa kami rekrut menjadi tenaga e-VB di desa," he said. Samsudin Adlawi menambahkan, sinergi antara pemkab dan SMK sangat baik. Askab juga bisa mengambil peran dalam program tersebut.

“Misalnya Askab mendata siswa SMK di desanya masing-masing. Setelah terdata, siswa-siswa tersebut bisa dilibatkan dalam program-program pelatihan atau pembangunan yang ada di desa,” he added. (radar)

Exit mobile version